Mohon tunggu...
Hardiriyanto
Hardiriyanto Mohon Tunggu... Guru - Hardiriyanto, staf pengajar di SMP MARSUDIRINI Bogor.

Terus berusaha dan mencoba.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Solusi Layanan Pendidikan Sekolah Pada Masa Pandemi Covid-19

2 April 2021   12:42 Diperbarui: 17 April 2021   12:47 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar Dari Rumah / BDR (dokpri)

Sebagai praktiksi pendidikan, seorang guru seyogyanya memahami dan memedomani prinsip-prinsip pembelajaran yang paling mendasar. Hal ini merupakan sesuatu atau hal yang menjadi tolok ukur keberhasilannya. 

Tentu saja pada tahap persiapannya, membutuhkan rancangan-rancangan yang mengarah pada pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira, dan berbobot.

Selaras dengan hal tersebut, sesungguhnya prinsip pembelajaran yang dimaksud sudah bukanlah merupakan hal yang baru. 

Terlebih bagi mereka yang terpanggil menjadi orang tua kedua bagi putra-putri generasi penerus bangsa kelak. Meskipun tanpa disadari, ternyata label orang tua kedua mulai mengalami pergeseran menjadi orang tua kesatu karena banyak faktor. 

Jika kita merefleksikan kembali pola pembelajaran selama kurang lebih satu tahun ini, kita seolah-olah terusik dengan pelabelan itu. Pada masa sebelum mewabahnya pandemi Corona, peran orang tua kesatu terasa masih kental bagi peserta didik PAUD  maupun TK.  

Sebagian peran selanjutnya menjadi tugas orang tua kedua, yakni guru di sekolah pada pagi hingga siang hari. Peran pun beralih kembali kepada orang tua kesatu, yakni bapak dan ibu peserta didik sebagai orang tua yang sesungguhnya usai pembelajaran di sekolah berakhir. 

Demikian selanjutnya untuk peserta didik SD, SMP, maupun SMA. Tentu saja dengan dinamika yang berbeda seturut taraf usia mereka.

Perihal pergeseran peran orang tua yang sesungguhnya akan amat terasa pada masa pandemi Corona.  Apalagi jika latar belakang orang tua peserta didik merupakan pekerja kantor, pebisnis, atau pengusaha yang sebagian besar waktunya habis untuk aktivitas mencari nafkah. 

Tidaklah mengherankan jika mulai menjamur sekolah-sekolah yang berkategori "full day" sebagai solusinya. Namun, apakah hal tersebut menjadi jurus pamungkas yang bisa menjawab harapan-harapan atau ekspektasi-ekspektasi mereka? 

Pada kondisi seperti sekarang ini, pola pembelajaran pada umumnya dilaksanakan dengan sistem "Belajar Dari Rumah (BDR) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)". 

Dengan demikian, hendaknya para orang tua pun mulai menilik kembali kualitas pendampingan belajar yang diberikan pihak sekolah bagi putra-putri tercinta. Fenomena tersebut di satu sisi memiliki kelebihan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun