Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hatarakibachi dan Perihal Lainnya dari Awit Radiani

18 Februari 2025   09:37 Diperbarui: 18 Februari 2025   09:37 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

HATARAKIBACHI || Puisi Dian Chandra

di Tokyo, ia mendadak muncul
dengan sekerat keragu-raguan
dan sekantung ketidakpercaya-dirian

ia pandangi gedung-gedung tinggi
dengan perbandingan di negeri sendiri

dilihatnya keramaian kutu pekerja
yang berjalan jauh-jauh
menuju mulut hewan lainnya
satu-satu, dengan keteraturan yang paling-paling

di sana, pada suatu malam yang hendak habis
ia jumpai kekasih lama
yang menuntut pertemuan panjang
sayang, ia tak hendak

keinginannya ialah menjadi kupu-kupu
yang terbang sesuka hati

Toboali, 1 April 2024

Catatan: Hatarakibachi adalah cerpen karangan Awit Radiani. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun