Mohon tunggu...
Hany Alia Rosyida
Hany Alia Rosyida Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM 21107030102

Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Wabah PMK pada Hewan Ternak Buat Resah Warga Indonesia Jelang Ibadah Qurban

11 Juni 2022   00:23 Diperbarui: 11 Juni 2022   00:34 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menjelang ibadah qurban yang akan di rayakan seluruh umat muslim seluruh dunia. Yang tentunya di rayakan umat Islam di Indonesia juga. Di Indonesia sendiri ibadah qurban menjadi momen yang sangat di tunggu-tunggu oleh para masyarakat di Indonesia karena rukun dari ibadah qurban sendiri adalah menyembelih hewan ternak yang sesuai dengan syarat ibadah qurban dan nanti dagingnya akan di bagikan ke seluruh warga sekitar.

Namun di tengah-tengah menyambut datangnya ibadah qurban tersebut masyarakat Indonesia kini tengah risau. Kerisauan tersebut di karenakan baru-baru ini di Indonesia tengah terjadi penularan wabah PMK pada hewan ternak khusus nya pada hewan sapi. 

Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang saat ini sedang marak di Indonesia sendiri merambah ke berbagai bagian wilayah di Indonesia diawali dengan banyak kasus yang terjadi di Aceh dan Jawa Timur.

PMK awal mula ditemukan di Jawa Timur, tepatnya di Gresik pada April 2022 kemarin, yang lalu menyebar ke Kabupaten lain seperti Tuban, Sidoharjo, Malang dan Mojokerto. Sebenarnya wabah PMK ini sudah ada sejak tahun 1800-an. 

Di pulau Jawa sendiri wabah PMK terakhir terjadi pada tahun 1983 yang kemudian dapat di brantas melalui program pemerintah saat itu dengan mengadakan program vaksinasi massal pada setiap hewan ternak milik warga.

Di Indonesia sendiri kini tercatat, 16 provinsi di Indonesia telah melaporkan temuan kasus PMK, enam belas provisi tersebut adalah Aceh, Bangka Belitung, Banten, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, 

Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau dan Sumatera Utara. Kementrian Pertanian mencatat telah ada 82 kabupaten dengan jumlah penemuan kasus PMK pada 5,45 juta ekor hewan ternak.

Banyak peternak yang harus merugi karena adanya virus ini, dikarenakan dengan adanya virus PMK ini, harga jual hewan menjadi turun drastis bahkan sampai kematian pada hewan ternak. Oleh karena itu kita harus mewaspadai penularan virus PMK tersebut. 

Penyakit mulut dan kuku adalah wabah virus pada hewan ternak ruminansia. Wabah ini menyebabkan penyakit yang sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah/genap seperti sapi, kerbau, unta, kambing, rusa, dan termasuk hewan liar seperti jerapah, gajah, menjangan, dan hewan-hewan liar lainya.

Penyakit mulut dan kuku (PMK) disebut juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD). Penyakit ini disebabkan virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yaitu Aphtaee epizootecae. Masa inkubasi dari penyakit ini 1-14 hari, yakni masa sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejala penyakit. Virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, serta produk susu.

Tingkat penularan PMK cukup tinggi, akan tetapi tingkat kematiannya hanya 1-5%. Sehingga jika ditemukan ternak terlihat lemah, lesu, kaki pincang, air liur berlebihan, tidak mau makan, dan mulut melepuh segera hubungi dokter hewan atau dinas yang terkait penyebab penularan PMK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun