7.1 Ketersediaan dan Aksesibilitas Infrastruktur TIK: Tantangan akses dan kecepatan konektivitas di beberapa daerah memerlukan investasi dan dukungan pemerintah.
7.2 Keamanan dan Privasi Data: Ancaman siber dan pelanggaran privasi menekankan perlunya langkah-langkah keamanan tinggi dan kebijakan privasi yang ketat.
7.3 Resistensi terhadap Perubahan: Tradisi dalam dunia olahraga sering kali memunculkan resistensi terhadap pengenalan teknologi baru. Pendidikan dan sosialisasi diperlukan untuk menciptakan penerimaan terhadap perubahan.
7.4 Biaya Implementasi dan Maintenance: Biaya substansial dalam pengembangan dan implementasi solusi TIK memerlukan pemikiran kreatif dalam pendanaan dan model bisnis.
7.5 Kesenjangan Pengetahuan dan Keterampilan: Kesulitan memahami teknologi oleh pelatih, pemain, dan staf administratif menekankan pentingnya pelatihan dan pendidikan TIK.
Kesimpulan:
Perkembangan TIK dalam bidang olahraga telah membawa perubahan luar biasa. Dengan langkah-langkah selanjutnya seperti penerapan kecerdasan buatan, integrasi VR, dan pemanfaatan blockchain, serta penanganan hambatan seperti aksesibilitas infrastruktur, keamanan data, resistensi terhadap perubahan, biaya, dan kesenjangan pengetahuan, olahraga dapat terus memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan pengalaman para pemain dan penonton.
DAFTAR PUSTAKA
(Sumber: Mahler, J. (2009). Television Sports Production.
(Sumber: Newman, D. L. (2003). Video Revolutions: On the History of a Medium.
(Sumber: Baca, A., Dabnichki, P., & Heller, M. (2009). Player Tracking and Visual Analysis of Basketball Games.