Mohon tunggu...
Hans The Great
Hans The Great Mohon Tunggu... Pegawai -

Hanya ingin belajar menulis, bersahabat, berbagi kisah, danmenyalurkan rasa iseng.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karya Sasha : Ternyata...

16 November 2011   01:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:37 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Retha dan teman-temannya sering sekali menjelek-jelekkan Dea. Dea dianggap gembel oleh Retha dan kawan-kawan karena pakaiannya sederhana sekali atau kumal.

Fathia, Farissa, Reggita, dan Putri adalah teman-teman Retha. Di kelas, hanya beberapa anak yang mau berteman dengan Dea. Salah satunya adalah Sisy. Dari awal bertemu Dea, Sisy sudah tertarik dengan Dea. Sisy ingin Dea menjadi salah satu koleksi sahabatnya. Bahkan yang utama.

Suatu pagi....

“ hahaha... Dea, Dea..!! mana ada anak sekolahan bajunya kotor gitu!! Emangnya kamu gak mampu beli, apa??” ledek Retha disambung tawa keempat temannya.

“ eh Retha, jaga tuh mulut kamu!! Jangan sembarangan ngomong deh!! Berani-beraninya ledekin yang lemah!! Kalo berani lawan aku!!” seru sebuah suara.

Semua anak menengok kearah suara. Ternyata.... Riska!! Riska adalah anak Pak Faisal, pemilik yayasan sekolah 86 Elementary Academy.

Retha kaget dan langsung minta maaf ketika tau siapa yang berbicara. Dia takut di skors, atau bahkan dikeluarkan dari sekolah. “ Riska!! Ampun Ris, maafin aku!! Tapi, pliis ya jangan skors aku!!” rengek Retha.

“ aku mau aja, asalkan, kamu minta maaf dulu sama Dea!!” jawab Riska dengan tatapan menyindir kepada Retha. “ WHAT?? Harus bersalaman, gitu?? Minta maaf?? Sama si miskin ini?? o-o-oww... no Riska!! No!”kata Retha sambil menggoyang-goyangkan jarinya berbentuk tanda peringatan.

“ yaudah, aku telfon ayah sekarang!!” Riska mengambil handphone nya dan memencet tombol-tombol hp. “ stoooop!! Oke, i know... i know.. aku mau minta maaf!!” Retha menghentikan Riska yang baru ingin menelepon.

“ hmm.... Dea, aku minta maaf! ( dengan nada menyesal )” ucap Retha. “ ya, aku maafin!!” jawab Dea tersenyum. Retha tersenyum kecut.

Setelah minta maaf, Retha dan teman-temannya segera pergi meninggalkan kelas.

“ thanks ya Ris!!” kata Dea. “ ya. Sama-sama.” Jawab Riska tulus. “ oh ya, temen-temen... hmm.. aku mau bagiin undangan ulang tahunku nih, untuk kalian!!” Dea mengeluarkan sebuah undangan bergambar cewek yang rambutnya dikucir dua, dan berwarna merah.

Dea membagi-bagikan undangan itu kepada teman-temannya yang ada dikelas sekarang. Termasuk Riska, dan juga Retha ( tentu saja keempat temannya pun diundang )

Begini isinya :

Hai teman-teman....

Datang, ya ke acara ulang tahunku, Ratu Mariska Dea

Yang ke-12, pada:

Hari, tanggal : Sabtu, 12 Januari  2011

Jam : 08.00-selesai

Alamat :  Komplek Elite permata

Residence. Blok E5 No.15

aku sangat mengharapkan kedatangansalam manis,

kalian.

Thanks

Ratu Mariska Dea

“ wah, bagus banget, nih undangannya!! Pasti, acaranya juga bagus, dong!!” seru Riska. Dea tersenyum senang, melihat teman-temannya tersenyum padanya.

“ makasih, ya De! Kita pasti dateng kok!” kata Farah disambut anggukan Sisy dan yang lainnya. “ ya. Sama-sama!! Gak usah bawa kado juga gak apa-apa kok!! Yang penting kalian datang untuk meramaikan suasana.” Jawab Dea sambil tersenyum.

“ De, sebentar lagi, bel bunyi. Aku pergi dulu, ya! Bye semua...” kata Riska. “ ya, bye juga!!” jawab Dea.

Benar saja, dua menit setelah Riska pergi, bel masuk berbunyi nyaring. Teeet!!!...Teeet!!!...

Semua murid yang sedang bermain berlarian menuju kelas masing-masing, dan mereka pun memulai pelajaran mereka....

Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang juga,

Semua anak yang diundang Dea, datang ke rumahnya. Begitupun teman –temannya Retha.

“ pak, kita pergi ke alamat ini!” perintah Retha kepada sopirnya. “ baik, non!” jawab pak sopir ketika melihat alamat yang akan dituju.

Dalam hati, Retha berkata, hahaha... pasti disana suasananya ancur banget, rumah Dea pasti sangat kecil dan gak mampu nampung tamu sebanyak itu. Dan pasti, suasananya sumpek banget karena gak ada AC-nya.

Berkali-kali Retha tertawa dalam hati membayangkan suasana ulang tahun Dea yang sangat membuat orang tidak nyaman.

Tetapi, semua perkiraan Retha malah sebaliknya. Rumah Dea sangat besar, dan didalamnnya terdapat beberapa AC yang sudah dinyalakan. Rumah Dea lebih besar dua kali lipat dari rumah Retha, si orang kaya itu.

Dalam hati, Retha malu pada Dea karena sudah menjelek-jelekkan Dea didepan semua orang.

Tadinya, Retha gak mau ngasih kado karena dia fikir, banyak yang ngasih kado ke Dea karena kasihan. Tapi, untuk permintaan maafnya, Retha mengambil kado untuk Dea yang dia simpan di mobilnya.

Dea melihat Retha yang berdiri di depan pagar. Dea menghampiri Retha. “ akhirnya Retha datang!!aku bilang sama mama, jangan mulai acaranya sebelum kamu datang!! Kemana saja, kamu?” Dea menyambut Retha.

“ eh, oh, emm, gak! Tadi aku kesiangan bangun!! Sory ya De, aku telat!” jawab Retha. “ ya, gak papa, yuk masuk, udah pada nunggu tuh!!” ajak Dea sambil menggandeng tangan Retha.

Hari ini, Dea sangat cantik. Ia memakai gaun putih panjang dengan pita dibelakangnya. Seperti gaun pernikahan, gitu! Rambutnya yang keriting gantung digerai, ia tampak lebih manis karena memakai mahkota putih dan kalung berlian asli yang sangat mahal. Sepatunya adalah sepatu high heels yang terbuat dari kaca.

“ De, selamat ulang tahun, ya!” kata Retha sambil berbisik. “ aku juga mau minta maaf sama kamu! Kamu mau, kan maafin aku?” tanya Retha lagi.

“ makasih, Retha!! Ya, aku mau maafin kamu! Mulai sekarang, kita berteman!! Oke?” sambut Dea dengan senyuman yang manis.

Itulah akhir cerita ini.... Begitu indahnya kesabaran seseorang yang membuat itu menjadi sebuah persahabtan. Kita harus mencontoh sikap Dea. Dia sangat rendah hati, tetapi tidak rendah diri. Dea sangat sabar sehingga, membuat teman yang benci denganya sekalipun ingin bersahabat dengannya. Nah, kita harus seperti Dea, ya teman-teman!! Selalu sabar dan optimis!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun