Mohon tunggu...
Haniya Jadid
Haniya Jadid Mohon Tunggu... Saya suka membahas agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tanyakan kepada Ustad/Guru/Dosen jika kamu tidak tau atau ragu

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Antara Kerja Keras, Kerja Pintar, dan Kerja Cerdas Gotong Royong? Anda Pilih Mana?

4 Juni 2021   19:33 Diperbarui: 5 Juni 2021   08:36 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Antara :Kerja keras, Kerja pintar dan Kerja cerdas? Anda pilih mana?

1.Kerja keras

A. Dengan tenaga seperti petani dan kuli bangunan....  

B.Dengan pikiran... Seperti dokter,programmer,data entry,tukang service komputer

Petani dan kuli bangunan gak bisa jadikan anda kaya...kecuali anda belum nikah kumpulkan uang... untuk kerja pintar....

Sedang dokter,programer,data entry,tukang service komputer adalah kalangan menengah dan menengah atas.....

Waktu habis untuk bekerja.....

Sedikit waktu untuk keluarga....

Kesenjangan kaya dan miskin masih ada...

2.kerja pintar....

Anda setelah kumpulkan uang dari kerja keras.... atau anda dapat uang hibah atau warisan... anda dapat kerja pintar....

Anda banyak bersama keluarga

Sedang orang lain yang kerja keras.....

Seperti anda cukup keluarkan modal 24 juta...

Untuk membeli rombong nasi goreng beberapa buah dan bumbunya... dan gaji karyawan... orang lain yang kerja... anda santai sambil memonitor pengeluaran penghasilan...keuntungan bersih keuntungan kotor....

Ini menimbulkan kesenjangan kaya dan miskin

3.kerja cerdas gotong royong... anda puas orang lain puas.... gak ada perbudakan ..gak ada bos dan pembantu...gak ada majikan dan buruh...gak ada tuan dan hamba.semua gotong royong....persaudaraan ... saling tolong menolong dan kekeluargaan...untuk memenuhi kebutuhan sandang papan dan pangan... dalam negara.... dan masyarakat....

Saling tolong saling bantu..... susah senang sama ....gak ada kesenjangan kaya dan miskin....

Menanam pohon buah buahan sebanyak banyaknya waktu panen dibagi bersama....

Dimakan bersama....

Membuat pakaian dan rumah bersama....

Jarak kebun sebagai sumber pangan lokasinya dengan pemukiman dekat....

Sistem ini mengadopsi orang pedalaman dan purbakala.....

Mereka tidak bekerja...cari uang...

Tapi menanam pohon buah buahan yang banyak.... mereka tinggal petik dan makan....

Klo mau interaksi dengan orang luar dengan barter....

Tapi sistem ini tidak terlaksana dan belum terlaksana..... kecuali orang pedalaman dan purbakala telah melaksanakannya terlebih dahulu.....

Orang pedalaman dan purbakala makan dan minum gratis... gak ada terlalu kaya dan terlalu miskin...semua gratis.. masak kita orang modern ada kaya dan miskin?kan aneh?

Orang purbakala dan pedalaman bisa makan tanpa beli makanan tinggal tanam pohon buah petik buah dan berburu....

Masak kita orang modern... semua diukur dengan uang ada kesenjangan kaya dan miskin...

Sebenarnya kesenjangan kaya dan miskin 

Itu ciptaan manusia bukan salah tuhan dan takdir.... murni ciptaan manusia perusak alam seperti kita..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun