Mohon tunggu...
Hanita Sulistia
Hanita Sulistia Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Senang membaca dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Layanan Biblioterapi di Perpustakaan sebagai Alternatif Terapi pada Anak

4 Februari 2024   13:38 Diperbarui: 4 Februari 2024   13:44 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsep biblioterapi merujuk kepada efek terapeutik dari membaca buku.  Secara umum ada dua kategori buku yang digunakan dalam biblioterapi.  Kategori yang pertama adalah buku yang mengandung manual eksplisit self-help.  

Buku tersebut didesain untuk memungkinkan orang-orang memahami dan memecahkan masalah tertentu dalam hidup mereka.  Buku self-help biasanya mengandung latihan dan saran atau tindakan, oleh karena itu seringkali dianggap berorientasi behavioral.  Karegori yang kedua adalah buku teks.  

Biasanya berkenaan dengan topik psikologi yang secara esensial mendiskusikan ide dan pengalaman ketimbang berorientasi secara eksplisit kearah perubahan perilaku. Konsep biblioterapi sebenarnya bukanlah yang yang baru.  

Pada tahun 1939 biblioterapi telah mendapat pengakuan yang resmi saat divisi rumah sakit dari American Library Association (ALA) menunjuknya sebagai komite biblioterapi pertama. Konsep biblioterapi  merupakan pengembangan dari layanan pembaca sejalan dengan keterampilan pustakawan yang berfungsi sebagai bimbingan pembaca.

Layanan biblioterapi diperpustakaan

Biblioterapi sendiri sebenarnya sudah dimulai pada abad ketiga belas di rumah sakit Al-Mansgur di Kairo.  Disamping pemberian obat secara medis, pasien saat itu juga diberikan terapi bacaan ayat-ayat al-Qur'an.  

Hasilnya menunjukkan adanya percepatan penyembuhan.    Ketika seseorang sakit fisik, hal pertama yang perlu disentuh adalah mentalnya, mental "sembuhnya"nya.  

Bilioterapi mencoba memberikan nutrisi bagi mental kognitif, melalui serangkaian teknik yang terpadu, termasuk melalui pendekatan membacakan buku. 

Selama bertahun-tahun sejak tahun 1904, ketika pustakawan rumah sakit di Amerika Serikat ditunjuk untuk mengambil alih perpustakaan pasien dirumah sakit McLean di Boston, konsep perpustakaan sebagai agen terapi dan pustakawan sebagai biblioterapis telah berkembang.  

Beberapa pustakawan diperpustakaan rumah sakit Amerika ketika itu sudah memperlakukan perpustakaannya sebagai agen terapi.  Bukan hanya itu, Dr. Gordon R. Kamman dalam beberapa artikel penting yang ditulisnya pada tahun 1930an dan awal tahun 1940an mendukung biblioterapi dan menekankan perlunya pustakawan dilatih sebagai anggota yang terllibat kontribusi dari tim terapi.  

Biblioterapi adalah bagian dari rangkaian kesatuan layanan perpustakaan, referensi, bimbingan pemustaka dan biblioterapi juga memiliki kesaman fungsi.  Seluruhnya merupakan layanan yang bersifat informasi, instruksional, dan kebutuhan bimbingan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun