Mohon tunggu...
Hani Nirrana Amalia
Hani Nirrana Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Mulawarman

Seorang manusia yang suka menonton Film, dan bercita-cita menjadi seorang Sutradara.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Awal Mula Memilih PG-PAUD

31 Agustus 2025   14:55 Diperbarui: 31 Agustus 2025   16:05 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya, sebagai seorang awam, yang cukup mengetahui pengetahuan tentang dunia anak usia dini, sudah kerap di dengar. Namun tidak pernah terlintas dalam pikiran untuk menjadi bagian dari para manusia hebat yang sedang berjuang dan bertekad mengabdikan dirinya kepada bangsa, dengan tugas mulia mendidik kehidupan sekaligus masa depan putra-putri Indonesia. Kilas balik, selepas kelulusannya di sekolah menengah atas, sering sekali diminta oleh kakak sepupu untuk mengantar dan juga menjemput anaknya di taman kanak-kanak. Pada momen itu, senyuman tulus dari anak-anak yang ada memberikan kebahagiaan ke dirinya. Tanpa disadari, ia merasakan sebuah cinta pada pandangan pertamanya ke dunia pendidikan anak usia dini. Meski diawalnya terbesit keinginan untuk melanjutkan studi perguruan tinggi di luar Kalimantan Timur, tepatnya di Institut Seni Indonesia ( ISI ) di Yogyakarta dengan jurusan Film dan Televisi atau FFTV restu orang tua tidak mengizinkan saya berhijrah ke Kota Pelajar tersebut. Jadi, pilihan jatuh pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD), yang menjadi rumah kedua dalam menimba ilmu di perguruan tinggi. 

Anak usia dini, sebagaimana dijelaskan oleh para ahli, merupakan individu yang berada pada masa golden age (0–6 tahun), di mana hampir seluruh potensi dasar berkembang sangat pesat. Pada masa ini, otak anak-anak mengalami pertumbuhan hingga 80% dari kapasitas keseluruhan, sehingga pengalaman dan pendidikan yang diberikannya ini sangat berpengaruh signifikan terhadap karakter, kecerdasan, serta keterampilan mereka di masa depan. Dalam konteks itulah pendidikan anak usia dini hadir sebagai tonggak penting. Pendidikan anak usia dini ini tidak sekadar untuk mengajarkan keterampilan akademik seperti membaca atau berhitung, melainkan lebih luas: membimbing anak untuk tumbuh sesuai kodratnya, menjadi pribadi beriman, berakhlak mulia, cerdas, sehat, mandiri, dan kreatif, serta mampu bersosialisasi dengan baik. PAUD adalah pondasi yang menentukan arah perkembangan kehidupan anak, seperti kokohnya fondasi dalam sebuah bangunan. 

Keterlibatan saya sebagai seseorang yang akan menjadi calon pendidik dalam dunia PAUD kemudian memberikan makna yang mendalam. Ada kebanggaan tersendiri ketika menyaksikan anak-anak tersenyum, tertawa, serta menunjukkan perkembangan demi juga perkembangan. Dampaknya begitu signifikan, tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga bagi diri saya pribadi. Jika dahulu saya bermimpi menjadi insan seni yang berkarya di balik layar, kini saya menemukan seni yang lebih hidup, seni mendidik dan juga membentuk karakter anak bangsa. Dari proses inilah saya belajar tentang kesabaran, empati, disiplin, dan juga menemukan kebahagiaan dari hal-hal sederhana: senyum tulus seorang anak, ucapan polos, hingga keberanian kecil yang mereka tunjukkan dalam mencoba sesuatu yang baru.

Pada akhirnya, perjalanan ini menyadarkan saya bahwa menjadi bagian dari pendidikan anak usia dini ini bukanlah sekadar profesi, melainkan sebuah panggilan hati. Sebuah panggilan untuk turut serta membangun masa depan bangsa melalui cara yang paling mendasar: menemani, menumbuhkan, serta mencintai anak-anak pada masa emasnya. Begitulah awal mula perjalanan saya, dan kisah-kisah penuh makna akan senantiasa hadir di kemudian hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun