Apalagi HRS mengklaim dirinya sebagai Habib, maka berlaku baik lah sebagaimana layaknya seorang Habib. "Ucapan dan tindakan harus baik. Saya sebagai orang Islam prihatin kalau bahasa seorang habib di peringatan Maulid Nabi bahasa dan ucapannya kotor." ujar Dudung.
Sikap tegas Kapolri dan bawahannya yang diikuti oleh sikap tegas Panglima dan anak buahnya tentu sangat diperlukan. Demokrasi memang membuka ruang bagi kebebasan berpendapat, tetapi kebebasan berpendapat jangan sampai mematikan demokrasi itu sendiri.
Oleh karena itu, sikap tegas dari alat negara untuk menertibkan kelompok-kelompok yang tidak siap berdinamika dalam demokrasi harus dipertahankan. Ini penting untuk menjaga wibawa negara dan memupuk kepercayaan masyarakat terhadapnya.
Sikap tegas itu harus diikuti dengan penertiban internal anggota kesatuan. Bukan rahasia lagi bila dalam institusi TNI dan barangkali juga Polri, penetrasi kelompok radikal semakin meluas. Dalam institusi TNI ada 2 (dua) personel dari AD & AU yang meneladani HRS melalui medsos. Ini adalah gunung es.
Kita butuh pelindung masyarakat dan Negara yang selain humanis juga pluralis.