Mohon tunggu...
hanif sofyan jr
hanif sofyan jr Mohon Tunggu... pegiat literasi

penyuka fotografi dan menulis Lomba Blog Pekan Film Indonesia Lomba Blog Competition Pendidikan Bermutu untuk Semua chapter #2

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Pegadaian MengEMASkan Indonesia, Sebuah Obrolan Pagi di Warung Kopi

15 Oktober 2025   13:22 Diperbarui: 15 Oktober 2025   13:22 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menikmati kopi di pagi hari-by dnanadigitalart.com

Asap dari segelas kopi tubruk mengepul di udara, menepis dingin pagi diantara kami yang usai menuntaskan jalan pagi. Kedai kopi Ampun Sani di simpang jalan di bawah pohon trembesi itu sudah dijubeli orang sejak dini hari. Perempatan itu juga menjadi tempat para pedangan sayur grosiran menunggu pembeli. Aku dan beberapa teman duduk setengah melingkar, menatap berita di televisi besar yang menyiarkan kenaikan harga kebutuhan pokok setelah kebijakan subsidi BBM ditarik lagi. Ditambah dengan berita politik yang kian gaduh gara-gara wakil rakyat tidak peka bicara.

"Kalau begini terus, kepala bisa pecah," kata Sabar, teman lamaku yang tidak pernah sabaran, sambil menepuk dahinya.

"Carut marut ekonomi bikin migrain, eh politik bikin kepala tambah puyeng. Yang penting sekarang, bisa bertahan sampai akhir bulan aja udah hebat," sahut yang lain, disambut tawa getir.

Tapi, ada satu obrolan menarik yang menyejukkan suasana diantara keluh kesah pagi itu. Bukan soal politik, bukan juga soal janji ekonomi, melainkan soal emas.

Ya, emas si logam kuning yang bisa jadi penawar stres, apalagi kalau kita punya banyak stok di rumah.

"Eh, kalian tahu nggak? Sekarang di Pegadaian, buka tabungan emas bisa mulai dari sepuluh ribu aja," ucapku sambil menyeruput kopi.

Sabar menatapku dengan mata menyipit. "Sepuluh ribu? Serius? Paling cuma promosi doang itu."

Aku tersenyum sambil menyodorkan gawai dari kantongku. 

"Jangan di protes dulu, ini beneran. Aku udah cek. Kita bisa beli emas digital lewat Tabungan Emas Pegadaian, terus nanti bisa dicetak jadi emas batangan kalau mau. Yang menarik, sistemnya bisa lewat aplikasi Pegadaian Digital, jadi nggak perlu antre panjang kayak dulu."

Tiba-tiba semua mata tertuju padaku, diliputi penasaran.  Obrolan itu tiba-tiba mengubah atmosfer kami. Dari yang semula mengeluh soal harga sembako, kini semua mencondongkan badan ke arahku, seolah aku baru saja membocorkan rahasia negara.

Tabungan Emas, Menabung Ala Rakyat, Tapi Visi Besar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun