Mereka tidak salah. Namun mungkin mereka lupa bahwa mengelola negara harus banyak aspek yang dilihat. Indonesia memang memiliki PDB yang lebih besar dari Singapore, namun di sisi lain jumlah penduduk yang harus diberi makan jauh lebih banyak.Â
Pemerintah tidak sekaya itu untuk bisa menanggung biaya suapan nasi seluruh masyarakat jika lockdown diberlakukan. Hingga demikian, keluarlah istilah baru "PSBB", yang banyak diplesetkan kepanjangannya itu.
Saya tidak sepenuhnya sepakat dengan penyataan soal "kita bisa menghidupkan kembali ekonomi yang runtuh, tapi tidak dengan orang yang sudah mati". Begini, mungkin retorika itu bisa diterapkan di negara lain. Namun Indonesia jauh lebih kompleks dari sebatas memilih mana yang lebih bahaya dari orang meninggal karena covid, atau mati kelaparan.
Saat Virus Covid-19 ini menyebar, saya sedang menempuh studi di US. Hiruk pikuk penanganan pandemi di Indonesia hanya bisa saya ikuti melalui streaming berita online, dan kicauan sok tau di media sosial.Â
Tapi yang pasti, sumber utama berita saya adalah dari pusat pemantauan data persebaran covid lintas negara yang terus diupdate setiap harinya. Saya lebih percaya angka yang saya lihat, analisa, dan simpulkan sendiri ketimbang membaca kesimpulan media.
Give me the numbers, and I'll tell you the story, because number never lies.
Indonesia dan Amerika. Apa persamaan keduanya dalam wabah ini? Mereka sama-sama kocar-kacir karena penduduknya yang banyak, yang sialnya, virus covid menular dari orang ke orang.Â
Keduanya juga sempat melakukan "karantina sosial", meski dapat dibilang terlambat dalam menghalau penyebaran covid dari awal mula terjadi.Â
Amerika lebih parah karena eksposure negara ini terhadap dunia global sangat besar. Jumlah bandara internasional di US mencapai 145 bandara, bandingkan dengan Indonesia yang hanya sejumlah 30 saja.
Apa yang membedakan? Amerika punya uang lebih banyak.
Dengan resource yang begitu besar, serta keuntungan mata uang USD sebagai mata uang internasional, pemerintah US bisa mengucurkan dana bantuan hingga lebih dari US$1 triliun untuk penaganan covid ini, termasuk untuk memberikan stimulus check kepada warganya sebesar $1.200 - $2.400 per keluarga.