Mohon tunggu...
Hanif Akmal
Hanif Akmal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menonton film Suka konten yang lucu, mendidik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Mbah Joko Jadi Tukang Parkir di Muktamar

6 Desember 2022   17:58 Diperbarui: 6 Desember 2022   18:19 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alhamdulillah sekelompok saling mendukung, jadi tidak ada anggota yang berebut lahan parkiran", ujar Pak Joko. Bekerja menjadi tukang parkir tidaklah semudah yang dibayangkan. Harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar karena mengawasi banyaknya kendaraan bermotor yang ditinggalkan oleh pengunjung di pinggir jalan yang mana rawan akan terjadinya tindak pidana pencurian. Jika sampai ada yang kehilangan barang ketika memarkirkan kendaraan disitu, maka reputasi sebagai tukang parkir yang dapat dipercaya akan keamanan kendaraan bisa saja hilang. 

Impian Pak Joko hanya ingin melihat anak-anaknya hidup dalam ekonomi yang cukup. Karena jika anak-anaknya masih belum mapan kehidupannya, maka hal tersebut menjadi beban pikiran beliau. Setiap hasil jerih payah yang didapatkan, beliau gunakan untuk mencukupi kebutuhan anak beserta cucunya dan membayar utang. Adanya acara besar di Pabrik Gula Tjolomadoe sangat membantu beliau untuk melunasi hutang yang dimiliki. 

Meskipun hidup dalam keluarga yang memiliki ekonomi sulit, namun Pak Joko selalu bersyukur karena masih diberi kehidupan dan diberi kelompok tukang parkir yang selalu mendukung oleh tuhan. Menurutnya kunci dalam kehidupan itu harus selalu bersyukur dalam kondisi apapun karena hal itu bisa membuat hati merasa bahagia. Harapan Pak Joko untuk anak ketiga supaya bisa kuliah dan mengubah nasib ekonomi keluarga dengan pendidikan yang tinggi.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun