Poin selanjutnya yang perlu diperhatikan agar hati tidak merasa kosong saat beribadah adalah dengan menghadirkan ruh yaitu kesadaran adanya Allah yang mengawasi setiap aktivitas kita. Dengan adanya kesadaran akan hubungan kita kepada Allah, kita akan berusaha untuk menjadikan ibadah atau amal kita menjadi terbaik dan diterima oleh Allah.
Menghadirkan ruh ini menjadi penting bagi seorang Muslim agar ia tidak berani melakukan kemaksiatan setelah ia beribadah. Misalnya fungsi ibadah sholat adalah untuk mencegah kemungkaran maka dengan adanya ruh, diharapkan setelah sholat seorang Muslim tidak melakukan kemungkaran. Jika setelah sholat keadaan seorang Muslim masih sama seperti sebelum sholat semisal tidak menutup aurat, berpacaran, melakukan riba dan kemaksiatan lainnya maka ada yang salah dari sholatnya dan ibadah yang dilakukan tentu hanya sekedar rutinitas belaka tanpa makna.
Prinsip menghadirkan ruh ini adalah kunci para sahabat Nabi terdahulu untuk fastabiqul khairat (berlomba-lomba di dunia untuk memperbanyak amal sholih) sehingga para sahabat tidak pernah merasakan kekosongan jiwa dan memiliki rasa takut untuk berbuat mungkar karena mereka sadar ada Allah yang Maha Melihat seluruh aktivitas mereka padahal mereka telah dijamin surga.
Dengan demikian seorang Muslim harus menghadirkan ruh dalam setiap aktivitasnya dan memperhatikan kaidah diterimanya amal agar setiap ibadah atau amal sholih yang dilakukan membuat ia bertambah baik dari keadaannya yang sebelumnya dan ibadah yang dilakukan menjadi lebih bermakna. Namun jika ibadah yang dilakukan masih terasa kosong, bisa jadi hal ini disebabkan aktivitas sehari-hari kita yang tidak banyak diisi kebaikan namun lebih banyak diisi aktivitas melalaikan bahkan keburukan. Waliyadzubillah. []
Sumber: Retizen Republika 3 Februari 2023 (https://retizen.republika.co.id/posts/200357/mengapa-setiap-beribadah-hati-terasa-kosong-)