Mohon tunggu...
Hanifah Tarisa
Hanifah Tarisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berkualitasnya Insecure Seorang Muslim

9 Oktober 2021   21:44 Diperbarui: 9 Oktober 2021   22:01 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang insecure pasti tidak jauh dari kondisi yang dialami oleh setiap manusia yang membuat dirinya merasa tidak nyaman, tidak mampu atau tidak cukup baik dibanding dengan orang lain. Kondisi ini bisa terjadi secara terus menerus dan bertahan lama. Perasaan insecure ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti peristiwa traumatis, pernah mengalami kegagalan, korban bullyng, maupun perlakuan tidak baik di lingkungan sosial.

Insecure merupakan suatu kondisi yang sering dialami dan diperbincangkan oleh kaum millenial. Banyak dari mereka yang mengeluh atau merasa insecure dari teman sebayanya atau melihat orang lain yang memiliki kemampuan lebih dalam segala bidang. Mereka cenderung membandingkan orang lain dengan dirinya yang tidak mempunyai kemampuan apapun atau hanya memiliki sedikit kemampuan. Biasanya faktor-faktor yang banyak dikeluhkan ketika merasa insecure adalah fisik, kecerdasan, dan harta.

Namun tahukah kalian bahwa insecure (dalam hal ini) tidak pernah dibahas oleh kalangan generasi islam terdahulu baik dari generasi para sahabat Rasulullah maupun generasi sesudah itu. Mereka tidak pernah mengenal insecure karena mereka dibimbing langsung oleh sang manusia teladan terbaik yaitu Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Mereka lebih cenderung insecure dalam masalah kebaikan dan takwa.

Sebut saja Umar bin Khattab yang berhasrat ingin mengalahkan Abu Bakar  dalam perlombaan sedekah saat menjelang perang Tabuk. Saat itu Rasulullah membuka peluang berinfaq kepada para ummatnya untuk operasional dan perbekalan perang Tabuk. Saat itu Umar datang kepada Rasulullah dan memberikan harta yang sebelumnya sudah ia bagi untuk keluarganya. Setelah itu Abu Bakar pun datang membawa seluruh hartanya untuk diserahkan kepada Rasulullah. Lalu Rasulullah bertanya kepada Abu Bakar "Wahai Abu Bakar, apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?" Abu Bakar menjawab "Saya tinggalkan untuk mereka Allah dan Rasul-Nya". Melihat hal ini Umar berkata "Saya tidak akan pernah dapat mengalahkan Abu Bakar." 

Billal bin Rabbah, seorang sahabat Rasul yang walaupun saat itu kedudukannya hanya seorang budak berkulit hitam namun ia memiliki kemuliaan dan iman yang sangat tinggi. Kisahnya yang teguh mempertahankan tauhid walaupun disiksa oleh kafir Quraisy menimbulkan pengaruh yang sangat mendalam dan berbekas di hati setiap orang yang membaca kisahnya. Setelah Billal dibebaskan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq ia diangkat menjadi muadzin Rasulullah. Billal juga rutin melaksanakan sholat dua rakaat setelah berwudhu yang kebiasaannya ini membuat Rasulullah kagum dan mengabarkan kepada Billal bahwa suara sandalnya sudah terdengar di dalam surga.

Muhammad Al Fatih, seorang pemuda heroik yang baru berusia 25 tahun mampu menaklukkan Konstatinopel hanya dalam kurun waktu 50 hari. Tentu penaklukkan ini tidak didapat dengan hanya berpangku tangan atau karena kekuatan militer Muhammad Al Fatih. Penaklukan ini butuh perjuangan keras dan pendidikan agama yang sudah ditanamkan Muhammad Al Fatih sejak ia kecil. Orang tuanya mengamanahkan Syekh Ahmad ibn Ismail al Kurani, seorang ulama yang membimbing Muhammad Al Fatih dalam pendidikan. Maka sejak kecil Muhammad Al Fatih sudah menghafal Al-Qur'an 30 juz, mempelajari berbagai macam ilmu seperti hadis, fiqih matematika dan ilmu falaq bahkan ia juga mempelajari strategi berperang. Orang tuanya telah mempersiapkan Muhammad Al Fatih sejak kecil untuk menjadi pemimpin agar ketika Muhammad Al Fatih sudah dewasa ia mampu melanjutkan perjuangan para pendahulunya yang sudah lebih dulu mencoba untuk membebaskan Konstatinopel dan menjawab janji Rasulullah "Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan."

Ketakwaan Muhammad Al Fatih ini dibuktikan dengan kebiasaan ibadahnya yang membuat kagum setiap yang membaca dan mendengar kisahnya. Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan sholat sunnah tahajjud dan amalan-amalan sunnah lainnya bahkan sehari sebelum penaklukkan ia memerintahkan kepada pasukannya untuk berpuasa di siang hari dan melaksanakan sholat tahajjud di malam harinya untuk meminta kemenangan kepada Allah.

Imam Bukhari, seorang yang gigih dalam mengumpulkan, menelaah dan menghafal hadis-hadis yang ia himpun sehingga kita bisa mendapati ribuan hadis shahih yang beliau kumpulkan dalam satu kitab yang kita kenal sebagai Kitab Shahih Bukhari, ada Imam Syafi'i yang juga gigih dalam menuntut ilmu walaupun jauhnya jarak yang ia tempuh dan minimnya perbekalan. Berkat kegigihannya Imam Syaf'i dikenal sebagai tokoh ulama besar dan pakar fiqih yang paling terkemuka dalam sejarah peradaban Islam. Ibnu Sina yang dikenal sebagai Bapak Kedokteran namun ia juga memahami ilmu agama dan ilmuwan-ilmuwan lainnya seperti Abbas Ibnu Firnas, penemu pesawat terbang, Maryam Al Astrolabi, ilmuwan wanita pertama yang menemukan kompas, Al Khawarizmi yang dikenal sebagai Bapak Aljabar dan penemu angka nol dan masih banyak tokoh Islam lainnya yang peran dan dedikasi mereka dalam bidang keilmuan dan teknologi menjadikan peradaban Islam sungguh cemerlang dan menduduki puncak kejayaan selama ribuan tahun.

Lihat betapa hebatnya mereka! Maka dari itu, penting bagi keluarga Muslim untuk menanamkan pendidikan keimananan dari anak di dalam kandungan hingga ia dewasa. Abdullah Hamad Ar-Rakaf dalam bukunya berjudul "Pertanyaan Anak Seputar Keimanan" menjelaskan bahwa Pendidikan iman menjadi faktor pencegah yang dapat melindungi anak dari berbagai persoalan hidup dan gencarnya pemikiran dan pemahaman yang salah pada jiwa anak. Orang tua tidak boleh menyepelekan pendidikan iman berasas metode pendidikan Nabi saw karena semakin berkembangnya zaman banyak kerusakan moral yang terjadi yang kebanyakan dialami oleh pemuda-pemuda muslim saat ini. Pendidikan iman merupakan hak wajib yang harus dipenuhi orang tua karena menjamin keseimbangan spiritual dan kestabilan mental bagi anak berdasar kepada kitabullah dan sunnah Nabi saw.

Kisah-kisah luar biasa tadi mengajarkan kepada ummat islam bahwa sejak dahulu para sahabat dan generasi islam setelahnya selalu berlomba-lomba dalam hal kebaikan dan takwa. Mereka sadar dan paham bahwa dalam islam seseorang yang paling mulia di sisi Allah adalah seseorang yang paling bertakwa. Kisah-kisah yang diceritakan hanyalah sebagian dari ribuan kisah para sahabat dan generasi islam pilihan. Mereka sibuk menorehkan tinta emas dengan menghasilkan berbagai karya dan penemuan untuk perkembangan peradaban ummat islam, disamping itu ketakwaan mereka kepada Allah juga tidak diragukan. Dan lagi, mempelajari kisah-kisah tersebut bukanlah bertujuan untuk membandingkan kemampuan diri dengan kemampuan mereka namun sebagai motivasi bagi kita untuk meneladani perjuangan hidup mereka. Syaikh Abul Hasan Ali An-Nadawi berkata "Karena sejarah perjuangan Rasulullah dan generasi terdahulu adalah salah satu sumber terpenting dan semangat hidup kita. Kita perlu meneladani mereka dari berbagai sisi hidup."

Ada sebuah fakta menarik yang disampaikan oleh sosiolog revolusioner Iran yaitu Ali Syariati yang mengatakan bahwa manusia memiliki keutamaan yang paling unggul diantara makhluk-makhluk Allah lainnya. Bahkan kedudukan manusia lebih tinggi dibanding malaikat karena karunia intelektual yang diberikan oleh Allah untuk manusia. Keutamaan manusia atas seluruh malaikat dan makhluk ciptaan-Nya terletak dalam ilmu pengetahuan dimana manusia lebih unggul karena ia mengetahui nama-nama dan dapat mengemban amanah sebagai khalifah di bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun