Di masa pandemi ini kita dipaksa untuk melakukan kegiatan dirumah, seperti olahraga dirumah, bekerja dirumah dan belajar dirumah. Semua itu dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19. Tapi apakah itu efektif? Apalagi jika belajar secara online?
Dikutip dari Kompas.com, Menurut survei yang diselenggarakan oleh UNICEF (United Nations Children's Fund) Â pada 18-29 mei 2020 dan 5-8 juni 2020 lalu, UNICEF menerima lebih dari 4.000 tanggapan dari siswa di 34 provinsi Indonesia, melalui kanal U-Report yang terdiri dari SMS, WhatsApp dan Messenger.Â
Hasil survei menyebut, sebanyak 66 persen dari 60 juta siswa diberbagai jenjang pendidikan mengaku tidak nyaman belajar online selama pandemi covid-19.
Penyebab siswa tidak nyaman belajar online bermacam-macam, yaitu jaringan internet yang lambat, terbatasnya akses ke perangkat komputer dan smartphone, dan yang paling penting yaitu sulit beriteraktif antara siswa dan gurunya.Â
Dan ini juga menyebabkan sulitnya siswa untuk memahi pelajaran yang diberikan gurunya, entah itu faktor dari onlinenya atau mungkin dari tenaga pengajarnya yang tidak profesional.Â
Jika siswa belum mengerti pelajaran yang diberikan oleh gurunya itu, dan jam pelajarannya selesai, harus bagaimana?Â
Siswa bisa mengirim pesan atau personal chat kepada gurunya, itu pun jika gurunya mau meluangkan waktunya atau menunggu seminggu sampai jam pelajaran itu lagi. Jika seperti itu mugkin siswa bisa ketinggalan mata pelajaran.
Lalu bagaimana caranya agar tidak ketinggalan mata pelajaran? Mungkin cara ini berguna, yaitu ikut bergabung belajar online di Eduon. Eduon adalah salah satu platform pembelajaran di Indonesia atau Learning Management System (LMS).Â
Belajar secara gratis dan efektif di Eduon dan membantu siswa untuk lebih mudah memahami mata pelajaran yang diinginkan dan juga siswa bisa latihan belajar soal ujian secara online dengan cara menonton video pembelajaran yang berkualitas.
