Mohon tunggu...
Haniel Victor
Haniel Victor Mohon Tunggu... Direktur Utama PT Harapan Pertanian Indonesia

Mengelola Hanponic Farm, yaitu UMKM di bidang hidroponik yang berlokasi di Kota Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pertanian dan Perternakan Terintegrasi Jawaban Cerdas Atasi Krisis Pangan

18 Oktober 2025   23:44 Diperbarui: 18 Oktober 2025   23:44 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Maggot Sebagai Pakan Ayam dan Nila, sumber: Dokumentasi Pribadi

Menggunakan kotoran ternak sebagai pupuk alami.
Tidak perlu lagi membeli pupuk kimia mahal.

  • Menghemat air melalui sirkulasi tertutup.
    Air kolam digunakan untuk tanaman, lalu disaring kembali oleh akar tanaman.

  • Memanfaatkan hasil sampingan.
    Sayur yang tidak layak jual bisa diberikan ke ayam, kotoran ayam ke maggot, dan seterusnya.

  • Dengan penghematan ini, petani dan peternak tetap bisa bertahan bahkan di tengah lonjakan harga bahan baku.
    Efisiensi ini sangat penting dalam menghadapi krisis pangan global, karena biaya produksi yang tinggi adalah salah satu penyebab utama naiknya harga pangan di pasaran.

    Membangun Sistem Ketahanan Pangan dari Bawah

    Ketahanan pangan bukan hanya urusan pemerintah, tetapi juga bisa dimulai dari masyarakat.
    Sistem pertanian dan peternakan terintegrasi memungkinkan siapa pun --- baik di desa maupun di kota --- untuk memproduksi pangan secara mandiri.

    Misalnya:

    • Di lahan 20 meter persegi, seseorang bisa membangun kolam ikan lele atau nila,
      di atasnya dipasang rakit apung berisi tanaman pakcoy atau kangkung,
      sementara di sudut halaman bisa dibuat kandang ayam kecil dan budidaya maggot.

    Hasilnya, dalam waktu beberapa bulan:

    • Ikan bisa dipanen untuk konsumsi protein keluarga,

    • Sayuran segar bisa dipetik setiap minggu,

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      6. 6
      7. 7
      8. 8
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Nature Selengkapnya
      Lihat Nature Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun