Mohon tunggu...
Haniefah Astriani
Haniefah Astriani Mohon Tunggu... Freelancer - Sky Watcher

Jangan mengharapkan kehidupan yang lebih bahagia, cukup hiduplah dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Morotai, Surga Tersembunyi di Timur Indonesia

4 November 2018   05:42 Diperbarui: 4 November 2018   07:38 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2017 tepatnya bulan Juli Saya berkesempatan berkunjung ke salah satu pulau yang terletak di Provinsi Maluku Utara. Pulau itu adalah Pulau Morotai. Sebagian pembaca mungkin masih asing dengan nama Kabupaten Pulau Morotai. Kabupaten ini merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Halmahera Utara. Lokasinya berada di paling utara Provinsi Maluku Utara dan dijuluki dengan "Mutiara di Bibir Pasifik". Julukan ini diberikan karena indahnya panorama laut di pulau ini dengan pasir putih, bersih, indah, dan posisinya di tepi samudra pasifik. Dan benar saja keindahan alam di pulau ini sungguh mempesona.  

Perjalanan cukup panjang saya lalui untuk menuju pulau ini. Saya dan teman-teman berangkat menggunakan pesawat dari Yogyakarta lalu transit di Jakarta selanjutnya menuju Makasar dilanjutkan ke Ternate dan terakhir baru lah sampai di Morotai. Sekitar pukul 20.00 WIB kami berangkat dan baru sampai Morotai kurang lebih pukul 13.00 WITA keesokan harinya. Perjalanan menuju Indonesia Timur khususnya Morotai sebagian besar dilakukan pada malam hari dikarenakan waktu tempuh yang lama. Dan benar saja perjalanan menuju Morotai sungguh perjalanan yang panjang dan melelahkan. Belum lagi pesawat yang delay dan menyebabkan saya harus menunggu lebih lama untuk sampai ke tempat tujuan. Untuk dapat menuju Morotai dari Ternate sebenarnya ada dua cara, bisa melalui jalur laut dan jalur udara. Jika ingin melewati jalur laut pengunjung harus menuju pelabuhan Ternate menuju Morotai menggunakan kapal laut. Sementara itu melalui jalur udara dapat ditempuh melalui bandara Sultan Babullah, Ternate. Uniknya, pesawat yang digunakan untuk menuju Morotai adalah pesawat kecil yaitu pesawat Wings dengan kapasitas kurang lebih 70 orang. Ruang dalam pesawat pun lebih sempit  dengan kursi berjejer dua di kanan dan dua di kiri. Menaiki pesawat kecil seperti ini sungguh pengalaman baru bagi saya. Goncangan yang terjadi benar-benar terasa, berbeda jika menggunakan pesawat besar. Bandara di Morotai dari segi ukuran termasuk bandara kecil sih, jadi tidak heran kalau pesawat yang mendarat kesini adalah pesawat berukuran kecil.

Pulau Morotai. Bukan pulau besar dan bukan pulau kecil. Suasananya masih sepi. Sebagai kabupaten baru, masih terlihat minimnya fasilitas yang ada disini. Tidak ada lampu lalu lintas, kantor pemerintahan berukuran kecil, masih banyak masyarakat tidak menggunakan helm saat berkendara, banyak sekali becak motor, jalanan terlihat sepi, belum ada pusat perbelanjaan, belum ada bank besar, dan penduduk masih tergolong sederhana. Tapi dibalik itu semua Pulau Morotai menyimpan surga bagi para traveller. Pulau Morotai menyediakan Tempat Wisata yang sangat luar biasa indah dan belum diketahui banyak orang.

Beberapa pulau saya kunjungi saat berada di Kabupaten Pulau Morotai. Tempat Wisata laut menjadi juara di kabupaten ini terutama Kecamatan Morotai Selatan. Di kecamatan ini terdapat banyak pulau kecil baik itu berpenghuni maupun tidak yang menyajikan pemandangan pantai dan laut sangat indah. Kondisi perairan masih bersih dan belum banyak didatangi wisatawan. Pemandangan bawah laut Morotai juga tak kalah indah. Terumbu karang tumbuh sehat dan beranekaragam, ikan sangat beragam, ekosistem perairan masih terjaga, dan juga peninggalan kapal perang, pesawat tempur, dan kendaraan militer lain tersimpan di bawah laut Morotai. Hal ini menjadikan Morotai sebagai salah satu destinasi Wisata Indonesia yang menganggumkan.

Desa Kolorai adalah desa kecil pertama yang saya kunjungi. Sungguh! Pemandangan lautnya sangat indah. Panas terik tidak menjadi halangan untuk terus berdecak kagum melihat pemandangan laut di sekitar saya. Lautnya sangat indah. Ditambah dengan cerahnya langit biru yang menambah semakin eksotis perjalanan yang saya lewati untuk menuju desa ini. Mungkin inilah perjalanan laut terindah yang pernah saya alami. Laut di Maluku berbeda dengan laut di Jawa atau pun Sumatera. Saya pernah melakukan perjalanan menuju Sumatera melewati jalur laut. Sensasi laut dan langitnya berbeda. Benar-benar pemandangan laut yang sangat indah disini. Desa Kolorai adalah salah satu desa yang membentuk pulau kecil dan berpenghuni di Pulau Morotai. Ukuran pulaunya kecil namun cukup padat. Terdapat kurang lebih 500an penduduk di pulau kecil ini. Pulau kecil ini adalah sebuah desa yang dijadikan desa wisata oleh pemerintah daerahnya. Tidak salah memang karena pemandangan disini sungguh indah. Kita bisa mengelilingi pulau hanya dengan waktu satu jam saja. Cepat sekali bukan? Ya! Saya juga takjub. Pulau ini sungguh indah, masyarakatnya pun ramah dan mudah menerima pendatang baru. Namun sayang, desa ini belum memiliki listrik sehingga pada malam hari masyarakat menggunakan genset yang akan bekerja pukul 18.00 hingga maksimal pukul 00.00. Mereka tidak mengeluh dan justru sudah terbiasa dengan keadaan ini. 

Sunset di Kolorai (Dokumen Pribadi)
Sunset di Kolorai (Dokumen Pribadi)
Mata pencaharian utama masyarakat adalah nelayan. Dengan kekayaan laut luar biasa, masyarakat mampu menangkap berpuluh kilogram ikan dalam sehari untuk dijual kembali dan sebagian untuk konsumsi. Karena telah dijadikan sebagai desa wisata maka tidak heran jika sebagian warga menyewakan rumahnya untuk dijadikan guest house. Fasilitas kamarnya pun cukup baik dengan kasur spring bed dan kamar mandi yang layak. Fasilitas guest house ini merupakan bantuan dari pemerintah untuk mendukung sektor pariwisata di desa ini. Menu makanan di desa ini juga cukup unik. Saat sarapan biasanya masyarakat membuat teh manis hangat dan pisang goreng. Dan WOW! Rasa pisang gorengnya sungguh nikmat apalagi ditambah dengan dabu-dabu manta (semacam sambal diberi potongan jeruk limau). Untuk siang hari biasanya ditambah menu ikan bakar yang ditaburi dengan dabu-dabu juga. Mantap sekali makanan ini! pisang memang menjadi makanan pokok disini dan lebih umumnya di Maluku Utara. Awalnya ragu saat mencoba memakan pisang goreng dengan sambal, tetapi kok enak ya rasanya dan malah saya ketagihan hehehe. Pemandangan lautnya? Jangan ditanya! Sungguh indah. Kita bisa melihat matahari terbit dan tenggelam dengan sangat mudah disini. Dengan pemandangan alam dan keramahan masyarakat disini saya betah tinggal disini.

Pemandangan Menjelang Sore Hari di Desa Kolorai (Dokumen Pribadi)
Pemandangan Menjelang Sore Hari di Desa Kolorai (Dokumen Pribadi)
Pemandangan dari Dermaga Desa Kolorai (Dokumen Pribadi)
Pemandangan dari Dermaga Desa Kolorai (Dokumen Pribadi)
Anak-anak di desa Kolorai sangat antusias dengan kedatangan wisatawan. Terkadang mereka mengikuti para wisatawan dan mencoba mencari perhatian dengan mereka. Saya tidak merasa risih dengan sikap anak-anak yang seperti itu. Justru senang. Karena itu saya sering meminta anak-anak untuk menemani saya berkeliling pulau dan terkadang jika saya bertanya mereka menjawab pertanyaan dengan jelas. Mendadak mereka menjadi tour guide saya. Jika saya sedang jalan-jalan sendiri tiba-tiba ada anak lain yang datang. Jadi ya... bisa dibilang anak-anak di desa ini lah yang menjadi salah satu penghibur dan teman saya. Oh ya, jangan kaget kalau ternyata anak-anak di desa ini sangat banyak. Pernikahan usia muda disini sering terjadi dan ada juga lho yang satu keluarga mempunyai anak lebih dari 3, bahkan ada yang sampai 10 anak. Dan jarak antar anak pun tidak terlalu jauh kadang setahun, dua tahun. Jarang deh dijumpai yang jaraknya sampai 5 tahun. Dan karena tinggal di pulau, anak-anak sedari kecil sudah sangat pandai berenang. Setiap sore hari aktivitas rutin anak Desa Kolorai adalah berenang di laut TANPA PELAMPUNG lho gaes!!

Bersama Anak-anak di desa Kolorai (Dokumen Pribadi)
Bersama Anak-anak di desa Kolorai (Dokumen Pribadi)
Kebiasaan Menyalakan Obor Menjelang Lebaran di Desa Kolorai (Dokumen Pribadi)
Kebiasaan Menyalakan Obor Menjelang Lebaran di Desa Kolorai (Dokumen Pribadi)
Sebagai Desa Wisata penduduk desa dibekali oleh pemerintah daerah untuk membuat souvenir atau oleh-oleh untuk wisatawan. Ada beberapa kelompok pengrajin mulai dari kerajinan anyaman, kerajinan batok kelapa, kelompok abon dan pengolahan ikan, dan kelompok pengolah rumput laut. Kerajinan tangan dibuat dari bahan-bahan yang ada di pulau seperti daun pandan duri. Kualitas kerajinan yang dibuat warga bagaimana? Jangan ditanya sudah pasti bagus dan berkualitas. Pengrajin membuat dengan tekun dan rapi. Harga yang ditawarkan pun bermacam-macam. Untuk gelang dihargai 5 ribu rupiah. Tas seharga minimal 50 ribu rupiah, ada juga tikar ukuran kecil seharga 200 ribu rupiah. Produk makanan olahan ikan yang dijual antara lain abon ikan, ikan asin, kerupuk ikan dan sambal roa dengan rasa khas Maluku yang menggunggah selera.

Beberapa Kerajinan Tangan Masyarakat Desa Kolorai (Dokumen Pribadi)
Beberapa Kerajinan Tangan Masyarakat Desa Kolorai (Dokumen Pribadi)
Selain desa Kolorai, saya juga berkesempatan mengunjungi beberapa beberapa pulau indah lainnya di Morotai antara lain Pulau Galo-galo yang merupakan pulau berpenghuni; Pulau Dodola yang sangat terkenal di Morotai; Pulau Pasir Putih yang hanya berisikan hamparan pasir putih nan indah, Pulau Kokoya yang merupakan pulau tidak berpenghuni dengan pemandangan hempasan angin syahdu; dan juga Pulau Zum-zum tempat basecamp Mc. Arthur saat perang dunia 2.

Seluruh tempat di Morotai adalah Tempat Liburan yang menawarkan kenikmatan alami Wisata Indonesia. Menikmati Liburan Akhir Tahun dan Liburan Tahun Baru kalian sangat cocok disini. Dengan kemudahan teknologi, aplikasi untuk travelling pun turut mengalami perkembangan salah satunya dengan adanya aplikasi Pegipegi. Biaya pesawat juga hotel dapat diakses dengan mudah oleh pengguna. Tidak hanya pesawat dan hotel perjalanan kereta api juga dapat diakses melalui aplikasi Pegipegi, selain itu tips untuk travelling dapat diakses melalui website Pegipegi sehingga kita dapat memperoleh informasi tentang pariwisata lebih up to date. Pegipegi dapat diunduh secara gratis di Play Store. Praktis bukan?

Pemesanan Tiket Pesawat di Pegipegi.com
Pemesanan Tiket Pesawat di Pegipegi.com
Liburan dari Pegipegi.com
Liburan dari Pegipegi.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun