Tahun 2017 tepatnya bulan Juli Saya berkesempatan berkunjung ke salah satu pulau yang terletak di Provinsi Maluku Utara. Pulau itu adalah Pulau Morotai. Sebagian pembaca mungkin masih asing dengan nama Kabupaten Pulau Morotai. Kabupaten ini merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Halmahera Utara. Lokasinya berada di paling utara Provinsi Maluku Utara dan dijuluki dengan "Mutiara di Bibir Pasifik". Julukan ini diberikan karena indahnya panorama laut di pulau ini dengan pasir putih, bersih, indah, dan posisinya di tepi samudra pasifik. Dan benar saja keindahan alam di pulau ini sungguh mempesona. Â
Perjalanan cukup panjang saya lalui untuk menuju pulau ini. Saya dan teman-teman berangkat menggunakan pesawat dari Yogyakarta lalu transit di Jakarta selanjutnya menuju Makasar dilanjutkan ke Ternate dan terakhir baru lah sampai di Morotai. Sekitar pukul 20.00 WIB kami berangkat dan baru sampai Morotai kurang lebih pukul 13.00 WITA keesokan harinya. Perjalanan menuju Indonesia Timur khususnya Morotai sebagian besar dilakukan pada malam hari dikarenakan waktu tempuh yang lama. Dan benar saja perjalanan menuju Morotai sungguh perjalanan yang panjang dan melelahkan. Belum lagi pesawat yang delay dan menyebabkan saya harus menunggu lebih lama untuk sampai ke tempat tujuan. Untuk dapat menuju Morotai dari Ternate sebenarnya ada dua cara, bisa melalui jalur laut dan jalur udara. Jika ingin melewati jalur laut pengunjung harus menuju pelabuhan Ternate menuju Morotai menggunakan kapal laut. Sementara itu melalui jalur udara dapat ditempuh melalui bandara Sultan Babullah, Ternate. Uniknya, pesawat yang digunakan untuk menuju Morotai adalah pesawat kecil yaitu pesawat Wings dengan kapasitas kurang lebih 70 orang. Ruang dalam pesawat pun lebih sempit  dengan kursi berjejer dua di kanan dan dua di kiri. Menaiki pesawat kecil seperti ini sungguh pengalaman baru bagi saya. Goncangan yang terjadi benar-benar terasa, berbeda jika menggunakan pesawat besar. Bandara di Morotai dari segi ukuran termasuk bandara kecil sih, jadi tidak heran kalau pesawat yang mendarat kesini adalah pesawat berukuran kecil.
Pulau Morotai. Bukan pulau besar dan bukan pulau kecil. Suasananya masih sepi. Sebagai kabupaten baru, masih terlihat minimnya fasilitas yang ada disini. Tidak ada lampu lalu lintas, kantor pemerintahan berukuran kecil, masih banyak masyarakat tidak menggunakan helm saat berkendara, banyak sekali becak motor, jalanan terlihat sepi, belum ada pusat perbelanjaan, belum ada bank besar, dan penduduk masih tergolong sederhana. Tapi dibalik itu semua Pulau Morotai menyimpan surga bagi para traveller. Pulau Morotai menyediakan Tempat Wisata yang sangat luar biasa indah dan belum diketahui banyak orang.
Beberapa pulau saya kunjungi saat berada di Kabupaten Pulau Morotai. Tempat Wisata laut menjadi juara di kabupaten ini terutama Kecamatan Morotai Selatan. Di kecamatan ini terdapat banyak pulau kecil baik itu berpenghuni maupun tidak yang menyajikan pemandangan pantai dan laut sangat indah. Kondisi perairan masih bersih dan belum banyak didatangi wisatawan. Pemandangan bawah laut Morotai juga tak kalah indah. Terumbu karang tumbuh sehat dan beranekaragam, ikan sangat beragam, ekosistem perairan masih terjaga, dan juga peninggalan kapal perang, pesawat tempur, dan kendaraan militer lain tersimpan di bawah laut Morotai. Hal ini menjadikan Morotai sebagai salah satu destinasi Wisata Indonesia yang menganggumkan.
Desa Kolorai adalah desa kecil pertama yang saya kunjungi. Sungguh! Pemandangan lautnya sangat indah. Panas terik tidak menjadi halangan untuk terus berdecak kagum melihat pemandangan laut di sekitar saya. Lautnya sangat indah. Ditambah dengan cerahnya langit biru yang menambah semakin eksotis perjalanan yang saya lewati untuk menuju desa ini. Mungkin inilah perjalanan laut terindah yang pernah saya alami. Laut di Maluku berbeda dengan laut di Jawa atau pun Sumatera. Saya pernah melakukan perjalanan menuju Sumatera melewati jalur laut. Sensasi laut dan langitnya berbeda. Benar-benar pemandangan laut yang sangat indah disini. Desa Kolorai adalah salah satu desa yang membentuk pulau kecil dan berpenghuni di Pulau Morotai. Ukuran pulaunya kecil namun cukup padat. Terdapat kurang lebih 500an penduduk di pulau kecil ini. Pulau kecil ini adalah sebuah desa yang dijadikan desa wisata oleh pemerintah daerahnya. Tidak salah memang karena pemandangan disini sungguh indah. Kita bisa mengelilingi pulau hanya dengan waktu satu jam saja. Cepat sekali bukan? Ya! Saya juga takjub. Pulau ini sungguh indah, masyarakatnya pun ramah dan mudah menerima pendatang baru. Namun sayang, desa ini belum memiliki listrik sehingga pada malam hari masyarakat menggunakan genset yang akan bekerja pukul 18.00 hingga maksimal pukul 00.00. Mereka tidak mengeluh dan justru sudah terbiasa dengan keadaan ini.Â
Seluruh tempat di Morotai adalah Tempat Liburan yang menawarkan kenikmatan alami Wisata Indonesia. Menikmati Liburan Akhir Tahun dan Liburan Tahun Baru kalian sangat cocok disini. Dengan kemudahan teknologi, aplikasi untuk travelling pun turut mengalami perkembangan salah satunya dengan adanya aplikasi Pegipegi. Biaya pesawat juga hotel dapat diakses dengan mudah oleh pengguna. Tidak hanya pesawat dan hotel perjalanan kereta api juga dapat diakses melalui aplikasi Pegipegi, selain itu tips untuk travelling dapat diakses melalui website Pegipegi sehingga kita dapat memperoleh informasi tentang pariwisata lebih up to date. Pegipegi dapat diunduh secara gratis di Play Store. Praktis bukan?