Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tahajud

17 April 2022   02:38 Diperbarui: 17 April 2022   04:54 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari mata air yang telah kering.

Mengalirlah air matamu yang bening.

Menyeret titik-titik embun yang jatuh dari langit.

Bintang-bintang redup, bulan tak bergeming.

Dan udara malam melembabkan sunyi ke dalam hati.

Kau sujud menenggelamkan diri di tengah lautan tak bertepi.

Gumam doa-doa keluar dari mulut yang perih.

Rindu begitu dalam, ketakutan kian mencekam.

Luputlah segala apa yang kau kehendaki selain keinginan langit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun