Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Pintu Gerbang Makam

13 Agustus 2021   21:11 Diperbarui: 13 Agustus 2021   21:16 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mereka tak ubahnya seperti penipu yang terang-terangan tanpa rasa malu menunjukkan wajahnya, rakyat yang menderita.

Tetapi hamba seorang penyair bukan politisi yang mabuk kuasa dan ingin terus berkuasa menghisap tanah air bumi Indonesia tanpa perduli rakyatnya terlunta-lunta.  Dan penyair hanya berkata-kata dengan jiwa.

Wahai ahli kubur hamba datang dengan rasa takut, lebih takut dari yang hamba rasakan saat di ciduk aparat waktu demonstrasi di depan gedung rakyat.

Ada keraguan di dalam diri hamba namun hamba mempunyai sejuta puisi yang ingin kubacakan kepadamu barangkali setelah parade perpisahan selesai. Dan bunga-bunga lepas dalam genggaman menjuntai.

Sementara waktu biarkanlah malaikat menunggu toh akan panjang waktu baginya dengan diriku bahkan hingga buku-buku puisiku lapuk di perpustakaan.

Dan tak lagi di baca oleh pengunjung sebab kurang bermanfaat di jaman modernisme lintah darat. 

Di sini, aku yakin malaikat ingin mendengarkan satu buah puisiku tentang surga dan cinta. Semoga. 

Handy Pranowo

13082021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun