Tak ada lagi turbulensi dalam penerbanganmu langit jernih tanpa awan, sayap-sayap jiwamu lepas mengembang menuju kepada zat yang kekal, zat yang menciptakan angin, zat yang menciptakan badai.
Namun kali ini gemuruh itu ada dalam jiwa kami, getaran rintih langit Pertiwi, badai air mata jatuh mengguncang tanah, kami kehilangan pecinta sejati yang tumbuh dari mata perindu.
Selamat jalan Bapak Habibie, ruh mu telah lepas landas, menara langit kirimkan sinyal, tujuan telah di tetapkan, bunga-bunga terangkai mengenang kegigihanmu berjuang, bendera setengah tiang telah berkibar, baktimu akan selalu di kenang.
Selamat jalan Bapak Habibie, selamat berjumpa kepada mata indah yang selalu kau rindu dan pada akhirnya turbulensi tak ada lagi dalam penerbanganmu, semua nampak tenang, begitu tenang, dalam pelukan Tuhan.
12 September 2019
Kebayoran Lama
(Selamat Jalan Pak Habibie)