Hasil simulasi Skema 1 diperoleh peningkatan emisi CO2 menjadi 65,52 kilo Ton, sedangkan untuk Skema 2 emisi CO2 turun menjadi 45,88 kilo Ton. Namun pada Skema 3 emisi CO2 memang mengalami peningkatan dibandingkan dengan Skema 2, akan tetapi kenaikan tersebut tidak signifikan, hanya naik sekitar 7% menjadi 49 kiloTon. Jika ditinjau dari segi biaya, Skema 1 menghasilkan estimasi BPP sebesar Rp 1.967 per kWh dan untuk Skema 2 naik menjadi Rp 2.046 per kWh. Hal ini disebabkan investasi pembangunan pembangkit EBT yang cukup besar. Sedangkan dengan menggunakan Skema 3 diperoleh estimasi BPP yang cukup efisien sebesar Rp 1.862 per kWh.
Hasil dari simulasi ini tentunya dapat dijadikan bahan acuan dalam perencanaan skema yang tepat untuk pembangunan sistem kelistrikan di Kepulauan Selayar. Berdasarkan hasil simulasi Energy Plan dapat disimpulkan bahwa Skema 3 dianggap merupakan skema terbaik karena tidak hanya mampu menekan emisi CO2 tapi juga dapat menekan BPP sebesar 5% dari Skema 1.
Tidak ada energi yang merusak lingkungan atau energi yang menguras sumber daya. Tidak ada pula energi usang atau energi baru. Yang harus dipikirkan saat ini adalah memberikan kesejahteraan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia secara adil dan merata.
Penulis :
Kelompok Kajian Ekonomi Energi Program Studi Magister Teknik Tenaga Elektrik, STEI -- ITB, Mei - 2019.
Anggota :
- Luky Handayani
- Handy Apriyandi
- Rathy Shinta Utami
- Novia Sari