Mohon tunggu...
Handra Deddy Hasan
Handra Deddy Hasan Mohon Tunggu... Pengacara - Fiat justitia ruat caelum

Advokat dan Dosen Universitas Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

BRI Menjadi Target Rush Money

12 Mei 2024   17:00 Diperbarui: 13 Mei 2024   08:43 1677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung kantor BRI Pusat di Jalan Sudirman Jakarta | Sumber gambar Photo dan ilustrasi: Kompas Money

Agar aksi Rush Money tidak berlanjut, BRI menenangkan masyarakat dengan menghimbau agar memanfaatkan sosial media secara positif dan tidak mudah termakan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya. (Kanal Liputan6, 8 Mei 2024)

Sebab-sebab Terjadinya Money Rush.

Aksi Rush Money adalah merupakan suatu akibat dari kondisi atau keadaan.

Adapun keadaan atau kondisi yang dapat memicu timbulnya  Rush Money biasanya apabila terjadi krisis keuangan.

Krisis ekonomi atau keuangan secara luas dapat memicu Rush Money di mana orang berbondong-bondong untuk menarik dananya dari sistem keuangan karena kekhawatiran akan ketidakstabilan ekonomi.

Misalnya ketika tahun 1998, ketika Indonesia mengalami krisis dimana inflasi melonjak hingga 77% sementara ekonomi terkontraksi 13,7% lebih.


Krisis pada waktu itu memicu terjadinya Rush Money atau pengambilan uang kontan secara besar-besaran dari bank.

Ternyata tidak hanya krisis saja yang bisa membuat terjadinya Rush Money.

Ketakutan akan kegagalan bank juga dapat menyebabkan orang untuk menarik uang.

Apabila ketakutan itu terjadi secara masif akan menyebabkan terjadinya Rush Money dan akan menyebabkan bank kekurangan likuiditas dan berpotensi bank tersebut akan collapse.

Ketakutan masyarakat muncul dari hal-hal yang masuk akal, tapi bisa saja muncul dari berita buruk atau rumor negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun