Fenomena Seni Truk Di Indonesia
oleh Handra Deddy Hasan
Salah satu karya seni yang paling dekat dengan kita dan sering berinteraksi di jalanan adalah seni yang ditampilkan di belakang truk, baik yang berupa kata-kata, maupun yang berujud gambar.
Sedikit dari kita yang mengapresiasi jenis seni ini, malah sebagian besar dari kita beranggapan ini hanya sekedar pekerjaan orang iseng. Padahal kegiatan seni truk ini selain menyediakan lapangan kerja bagi para pelukisnya dalam menampung anak-anak muda yang kreatif, juga melibatkan nilai uang yang miliaran.
Belum lagi kalau tulisan atau gambar dibelakang truk juga dimanfaatkan untuk sarana iklan. Multiplier effect ekonominya akan berlanjut dan berdampak yang berkaitan dengan percetakan, sticker, bahan baku cat, thinner dll yang biasanya digunakan untuk membuat tulisan dan gambar seni truk.
Para seniman truk sejak tahun 1992 telah berhimpun dalam suatu organisasi yang bernama Asosiasi Seniman Truk Indonesia (ASTI) dengan tujuan agar mereka bisa meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan.
Mereka berharap dengan adanya ASTI bisa mengangkat harkat dan pengakuan yang layak oleh masyarakat atas karya-karya mereka sekaligus memperoleh manfaat ekonomi bagi mereka.
ASTI bukanlah organisasi ecek-ecek tanpa kegiatan. Selain dari karya-karya mereka berseliweran di jalanan, mereka juga menarik perhatian masyarakat dengan pameran dan eksibisi.
ASTI telah mengadakan beberapa pameran seni untuk memperlihatkan karya-karya seniman truk kepada masyarakat luas.
Beberapa pameran tersebut antara lain:
Pameran "Truck Art Exhibition" pada tahun 2015 di Plaza Indonesia, Jakarta.
Pameran "Seni Truk Indonesia" pada tahun 2016 di Balai Kartini, Jakarta.
Pameran "Truck Art Exhibition" pada tahun 2018 di Grand Indonesia, Jakarta.
Pameran "Seni Truk Indonesia" pada tahun 2019 di Balai Kartini, Jakarta.