Menarik untuk ditunggu, bagaimana manajemen Juventus melakukan strategi pada nama-nama pemain yang saat ini masuk daftar jual.
Menarik juga untuk melihat bagaimana Juventus bisa melakukan pendekatan terhadap para pemain kunci, supaya tetap mau bertahan dengan besaran kompensasi yang sedikit dirasionalkan.
Selama ini sudah berkali-kali Juve gagal melakukan negosiasi terkait kontrak para pemainnya yang tak terpakai. Menyedihkannya lagi, jalan pintas seperti pemutusan kontrak justru dipakai Juve untuk menutupi kegagalannya menjual pemain.
Juventus tak perlu sungkan berkaca pada Inter dan AC Milan, yang kini menerapkan prinsip kehati-hatian dalam melakukan pergerakan di jendela transfer. Sebab dalam perjalanannya, Juventus sendiri lah yang menjadi inisiator dalam kebijakan transfer yang menjadi role model para rivalnya itu.
Meneladani kesuksesan di masa lalu, tak berarti Juventus tengah menjilat ludahnya sendiri. Melainkan justru menjadi bukti kedewasaan, yang kelak membuat mereka kian matang dan siap tumbuh sebagai pemenang.
Terkecuali Juventus telah berubah haluan, meninggalkan sisi pragmatismenya yang barangkali tak lagi relevan dengan arah zaman. Kemudian rela ugal-ugalan, demi mengejar sebanyak mungkin potensi cuan. Cuma manajemen Juventus yang tahu.