Mohon tunggu...
Handi Aditya
Handi Aditya Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja teks komersil. Suka menulis, walau aslinya mengetik.

Tertarik pada sains, psikologi dan sepak bola. Sesekali menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Juventus dan Jejak "Keugal-ugalannya" di Jendela Transfer

31 Januari 2022   13:56 Diperbarui: 3 Februari 2022   03:02 1624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar penyerang baru Juventus, Dusan Vlahovic. (TWITTER.com/JUVENTUSFC via kompas.com)

Akan tetapi keberhasilan ini bukan tanpa kritik. Banyak kekhawatiran muncul terkait efek domino di sisi keuangan Juventus yang masih tak sehat. Manajemen semestinya mampu menahan diri, disaat masalah beban gaji pemain belum mampu ditekan.

Kepergian Ronaldo memang cukup melapangkan napas keuangan Juve. Alokasi gaji kotornya yang hampir 60 juta Euro, berhasil dihemat. Namun bukan berarti mereka bisa dengan bebas jor-joran di bursa transfer kali ini. 

Dusan Vlahovic, rekrutan anyar Juventus di jendela transfer musim ini | Sumber: kompas.tv
Dusan Vlahovic, rekrutan anyar Juventus di jendela transfer musim ini | Sumber: kompas.tv

Apalagi nama-nama seperti Aaron Ramsey, Arthur Melo hingga Adrien Rabiot, masih melubangi kas Juventus dengan nilai yang tak sepadan dengan kontribusi ketiganya.

Kedatangan Vlahovic juga dibayang-bayangi dengan belum jelasnya nasib Dybala di musim depan. Sebagai ikon yang juga berperan sebagai motor serangan Juventus di musim ini, nasib Dybala justru dibiarkan menggantung.

Kontrak Dybala yang akan selesai di akhir musim, jelas berpotensi membuat Juve kehilangan pemasukan, jika Dybala dibiarkan pergi secara cuma-cuma.

Dari sisi teknis, masuknya Vlahovic pada  skema sang pelatih, Massimiliano Allegri, juga menjadi perbincangan hangat. Fans tentu penasaran, bagaimana Vlahovic bisa menterjemahkan taktik Allegri ke dalam idealisme sepak bolanya.

Fans tentu tak ingin, kedatangan Vlahovic cuma akan bernasib sama seperti pemain Juve lainnya, Dejan Kulusevski. Dibeli mahal, namun tak berbuah hasil setimpal. 

Kekhawatiran semacam inilah yang harus mampu diterjemahkan secara cepat oleh Vlahovic, bahwa mengemban peran sebagai striker di Juventus tidaklah segampang menjalankannya di klub lain.

Punya talenta hebat tak serta-merta cukup menjadi modal sukses di Juventus. Tekanan besar di dalamnya, selalu tak pernah bersahabat bagi para pemain bermental kecil. Itulah mengapa, selama ini Juve lebih dikenal menjunjung tinggi sikap pragmatisnya dalam berbisnis talenta.

Ketimbang melakukan perjudian mahal pada pemain muda, Juventus justru lebih akrab pada rekrutan yang pasti-pasti saja. Pragmatis namun rasional. Sebab kalkulasi untung-ruginya jelas tak terlalu berdampak signifikan pada neraca keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun