Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Aksi atau Demonstrasi ?

6 September 2015   07:28 Diperbarui: 6 September 2015   07:28 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi tidak sama dengan Demonstrasi.

AKSI.  Unjuk sikap sebagai perwujudan gejolak emosi yang saya,kamu, atau kita miliki (Umar Bassyarohul Haq). Belajar, bekerja, berfikir, berkomentar,  diskusi itu semua adalah Aksi. Intinya aksi itu bergerak dengan berfikir mencari letak permasalahan, langkah konkret, dan solusi.

DEMONSTRASI . Singkatan “DEMO”. Memiliki dua pengertian yang melekat.

Pertama, protes yang dilakukan secara massal dihadapan umum.

Kedua, memperagakan atau mempertunjukkan
melakukan sesuatu sebagai referensi bagi
peserta. Contoh demonstrasi yang bisa kita lihat, baik di koran-koran atau televisi.

Demonstrasi termasuk hak demokrasi yang
idealnya bisa dilakukan secara damai, intelek, dan santun. Hanya saja hak ini biasanya diselewengkan oleh oknum-oknum tertentu untuk berbuat rusuh.
Demonstrasi juga merupakan media pencerdasan atau pembodohan secara massif. Karena memang yang berperan dalam kegiatannya adalah massa yang berjumlah banyak, sehingga opini yang dimunculkan pun memiliki kekuatan massa.

Korelasi antara AKSI dan DEMONSTRASI.

DEMONSTRASI merupakan bagian dari AKSI, bukan sebaliknya.

Contoh real adalah ketika kita sedang mempersiapakan uts merupakan AKSI belajar bukan demonstrasi. Contoh lain, ketika kita DEMONSTRASI di
depan gedung DPR, maka kita melakukan apa yang disebut AKSI demonstrasi. Jadi saat kita melakukan AKSI, maka belum tentu kita melakukan DEMONSTRASI, karena DEMONSTRASI merupakan salah satu bentuk AKSI.

Kita sama sama melakukan aksi. Semua bebas memiih yang terpenting saling menghormati terhadap tindakan yang sedang dilakukan. Gerakan perjuangan Mahasiswa Indonesia tidak boleh berhenti sampai kapanpun ,gerakan perjuangan mahasiswa saat ini tidak hanya dengan bergerak bersama-sama untuk berdemonstrasi dan berorasi dijalan-jalan saja, akan tetapi wahai para “agent of change”, cobalah untuk bertindak bijak dengan intelektualisme, idealisme, dan keberanian mu untuk bisa senantiasa menanamkan ruh perubahan yang ada dalam dirimu untuk bisa memberi kebaikan dan berperan besar serta bertanggung jawab untuk memberikan kemajuan bangsa dan Negara Indonesia, sehingga

seperti Hasan al Banna katakan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun