WARGANET dan pemirsa televisi tadi malam seolah nelangsa nasional. Tadi malam dibuat nelangsa karena menyaksikan 'acara keluarga' pengajian pra-nikah Aurel Hermansyah yang disiarkan live RCTI, Sabtu (20/3/21). Rasanya seolah nonton sinetron.
"Pamitannya sangat sedih, dramatis," kata istri saya sambil mengusap air mata berulang-ulang dengan tisue.
Kok bisa menyaksikan pengajian pra-nikah malah terisak haru? Istri saya menimpali, karena acara ini bukan sekadar pengajian. Soalnya acara tersebut seolah menampilkan drama keluarga artis kenamaan Indonesia : Anang-Ashanty-Krisdayanti. Saat acara pengajian, Aurel anak pasangan Anang-Krisdayanti berpamitan hendak menikah pria pilihannya, Atta Halilintar.
Publik menjadi tahu, bagaimana perasaan terdalam anggota keluarga artis tersebut ketika melewati masa sulit pasca perceraian. Saya yang ikut nonton juga ikut merasakan haru. Meski sebelumnya sudah sadar, bahwa acara ini layaknya dikemas sebuah konten. Toh keluarga ini semuanya sukses menjadi Youtuber dengan jutaan pengikut.
Drama Keluarga
Luapan emosi sungguh terasa. Dengan membaca teks, semua anggota keluarga dewasa diberi kesempatan berkata-kata. Kamera menyorot zoom wajah anggota keluarga. Sehingga saat si artis terisak saat berkata-kata tertangkap kamera secara jelas. Menjadikan pemirsa turut larut dalam suasana batin. Seolah merasakan.
Semua yang berbicara dalam sesi 'pamitan' seolah mengungkapkan perasaan mendalamnya sebelum Aurel melepas masa lajangnya.
Krisdayanti misalnya, ingin agar Aurel kelak mengenalkan anak  pertama Aurel sebagai cucu pertama Krisdyanti. Sementara si Aurel mengungkapkan dirinya seperti anak yang hilang arah pasca perceraian. Kemudian Ashanty turut mengungkapkan perasaannya. Bahwa dirinya kerap merasa marah dan jengkel terhadap perilaku Aurel saat tumbuh dewasa. Kepada Ashanty, Aurel mengatakan sangat mencintai dan tidak akan melupakan ketika nantinya sudah berumah tangga. Kemudian, Aurel mengungkapkan kesan mendalam kepada ayahnya, Anang Hermansyah. Aurel sempat mengenang masa sulit mereka bertiga ketika tinggal di ruko Radio Dalam dengan hanya menyantap mie instan saat sahur dan buka puasa sepanjang hari. Sungguh tambah dibikin nelangsa.
Sungguh, konten acara 'pamitan' ini sukses menganduk emosional pemirsa. Tak lama setelah acara ini berselang, media online pun banyak yang mewartawakan momentum ini. Sebagai sebuah acara, konten ini berhasil menarik magnet pemisra. Bisa jadi menaikkan rating RCTI. Apakah anda ikut merasakan luapan emosi serupa?
