Mohon tunggu...
hanan nizar
hanan nizar Mohon Tunggu... siswa

laki laki umur 18

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Teks Eksplanasi Abu Vulkanik di Jombang

18 September 2025   14:08 Diperbarui: 18 September 2025   14:08 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Abu Vulkanik Gunung Kelud di Jombang

Pada tahun 2014, letusan Gunung Kelud di Kediri menimbulkan hujan abu vulkanik yang menyebar ke berbagai daerah, termasuk Kabupaten Jombang. Fenomena ini membuat langit di Jombang tampak gelap, udara dipenuhi debu halus, dan hampir seluruh permukaan jalan, rumah, serta pepohonan tertutup abu berwarna kelabu. Aktivitas masyarakat pun terganggu karena jarak pandang menjadi terbatas dan udara terasa sesak untuk dihirup.

Abu vulkanik dapat sampai ke Jombang karena saat letusan terjadi, material hasil erupsi terlontar ke udara dengan kekuatan besar. Angin kencang yang bertiup ke arah barat dan utara kemudian membawa abu tersebut hingga menjangkau wilayah yang cukup jauh dari pusat erupsi. Jombang yang berada di jalur penyebaran angin menjadi salah satu daerah terdampak cukup parah.

Dampak dari hujan abu ini sangat dirasakan warga. Sekolah-sekolah diliburkan, kendaraan sulit melaju karena jalanan licin, serta banyak orang mengalami gangguan pernapasan akibat menghirup partikel abu. Masyarakat pun harus membersihkan rumah dan lingkungan dari timbunan abu agar aktivitas bisa kembali normal.

Peristiwa abu vulkanik Gunung Kelud di Jombang menunjukkan bahwa meskipun tidak berada langsung di sekitar gunung berapi, daerah ini tetap bisa terdampak. Hal ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam, terutama karena Indonesia berada di kawasan cincin api dunia yang rawan letusan gunung berapi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun