Mohon tunggu...
Hana  Anisa
Hana Anisa Mohon Tunggu... Administrasi - Tenaga Pendidik - Surakarta

Tenaga Pendidik - Surakarta - tertarik pada dunia literasi, pendidikan anak, relawan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Suasana Ramadan Masa Kecil yang Aku Rindukan

19 April 2021   23:18 Diperbarui: 20 April 2021   00:01 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kampungkb.bkkbn.go.id/postSlider/2596/192317

Siapapun yang jatuh, termasuk aku pun juga pernah tidak boleh menangis. Ketika ada yang jatuh teman - teman lain akan berkumpul dan mengajak dia untuk bangkit kembali. Tidak perlu menangis, tapi yaa terkadang ada ejekan terselip di antara mereka. Bahkan ada yang tertawa terbahak - bahak melihat temannya jatuh. Anehnya, musibah ini tidak menimbulkan pertengkaran yang berkepanjangan karena mereka langsung berbaikan. 

  • Ngabuburit asik sambil mendengarkan kisah para rasul dan setoran ngaji

Suasana menunggu buka puasa dengan kegiatan TPA selalu asyik untuk diikuti. Ngabuburit di TPA menjadi kegiatan yang sangat berfaedah tentunya.  Bu Atin menurutku adalah seorang story teller yang keren. Setiap cerita yang beliau bawakan selalu menarik untuk diikuti. Selesai bercerita ada kuis kecil - kecilan yang benar menjawab akan mendapatkan hadiah. Setelah itu, kami antri memanjang untuk setoran ngaji. 

  • Buka bersama dengan menu takjil sederhana, tapi begitu nikmat rasanya

Buka puasa bersama menjadi gong dari ibadah puasa yang kami jalani. Setiap kali jam sudah menunjukkan jam 17.30 wib, kami dengan sigap duduk manis bersama. Kami membuat dua kelompok barisan yang saling berhadapan. Para guru ngaji akan membagikan takjil dan makanan buka puasa. Kami hanya perlu duduk anteng dan jangan berisik. Suasana yang hening bisa jadi ricuh ketika ada beberapa orang yang belum mendapatkan jatah makanan. "aku buu. aku belum dapat... cepetan bu keburu adzan..." 

Begitu adzan berkumandang kami bersorak gembira. Kami lantunkan doa berbuka puasa dan doa sebelum makan dipimpin oleh salah satu diantara kami secara bergilir. Doa kami panjatkan dengan penuh semangat dan suara lantang. Setelah menahan lapar dan haus seharian, meneguk segelas es buah dan makan takjil saja sudah begitu nikmat rasanya. Kenikmatan semakin terasa indah karena momen puasa ini kami habiskan bersama - sama. 

  • Sholat tarawih di masjid untuk mengejar tanda tangan Pak Imam di buku kegiatan ramadan

Tidak puas bertemu di TPA, kami kembali bertemu saat sholat tarawih. Kami sudah memakai dari rumah, tinggal membawa sajadah dan buku kegiatan ramadan yang wajib dibawa. Di awal ramadan kami masih semangat  mendirikan sholat tarawih dan mencatat ceramah pak imam. Akan tetapi, di tengah perjalanan puasa, kami mulai tidak bersemangat. Sebagian dari kami tumbang. Alhasil kami membuat kesepakatan bersama untuk mendengarkan ceramah secara bergiliran. Tugas yang mendengarkan adalah mencatat isi ceramahnya dan yang lainnya tidur. Sungguh luar biasa kelakukan kami saat itu. 

Selesai tarawih ketika imam selesai berdoa kami langsung menyerbu beliau. Kami sering membuat keributan di masjid. Setiap jamaah yang berada di sekitar imam seketika langsung membubarkan diri untuk memberikan kami tempat berbaris. Kami kemudian mengumpulkan buku di depan imam dan kami menunggu dengan tertib. Setelah mendapatkan tanda tangan beliau kami pulang bersama - sama. 

  • Malam takbiran menjadi momen kebersamaan terakhir di bulan ramadan

 Momen yang ditunggu - tunggu anak kecil saat itu adalah saat takbiran. Seusai sholat tarawih kami kembali berkumpul di masjid untuk takbiran keliling kampung. Berjalan bersama sambil meneriakkan keagungan dan kebesaran Allah SWT, membuat kami semakin semangat. Alunan musik yang menyertainya, lambaian tangan bapak ibu kami di depan rumah masing - masing, menambah syahdu suasana takbiran ini. Suasan bulan ramadan jaman kecil yang begitu menakjubkan karena penuh dengan kebersamaan dalam kesederhanaan. 

Itulah sedikit cerita suasa bulan puasaku ketika kecil. Momen itu memang tidak pernah terulang kembali, tetapi semangat menjalankan ibadah puasa harus terus ditingkatkan. 

Selamat menjalankan ibadah puasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun