Mohon tunggu...
hamka kadir
hamka kadir Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Siapa Hamka Kadir? Seorang pegiat sosial media dengan akun Aditya Mahya dan Inspiration Indonesian Culture. Silahkan follow, dan salam Inspiration.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

BUMN Butuh Sosok Seperti Ahok

19 September 2020   09:34 Diperbarui: 19 September 2020   09:40 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkait dengan jabatan di BUMN, Ahok berpendapat jika beberapa para direksi Pertamina ada yang bermain aman dengan melobi menteri, bahkan ia menyebut jika para komisaris di BUMN sebagian adalah titipan dari para kementerian.

Kendati demikian, Ahok mengaku mempunyai cara agar hal tersebut tidak lagi terulang, yakni dengan memangkas birokrasi yang ada di Pertamina, dengan begitu setiap insan Pertamina dapat memiliki kesempatan yang sama untuk dapat menduduki jabatan SVP (Senior Vice President).

Tidak hanya itu saja, Ahok juga menyoroti sistem gaji di Pertamina, menurutnya dalam hal ini ada yang bermain dengan memanipulasi gaji. sebagai contoh, jika ada salah pegawai di copot dari jabatannya akan tetapi gajinya itu tetap sama dengan jabatan sebelumnya, Bukan mengikuti jabatannya yang baru.

Disamping itu, Ahok pun merasa kecewa terhadap Perusahaan BUMN PERURI. Hal itu dikarenakan Perusahaan BUMN yang bergerak di bidang percetakan uang ini meminta uang sebesar 500 miliar pada Pertamina untuk proses paperless yang menurutnya tidak masuk akal.

Selain rasa kekecewaannya terhadap peruri, mantan bupati bangka belitung ini juga merasa kesal saat rapat dengan para dewan direksi mengenai kilang minyak. Dimana dalam rapat tersebut Ahok sedikit terpancing emosinya.

Menurut pengakuannya, hal itu sengaja dilakukan agar emosinya keluar sehingga dapat dilapor kepada presiden sebagai penggangu keharmonisan.

Rasa kesal Ahok tidak hanya pada pembangunan kilang minyak saja, tetapi pada hutang Pertamina yang ingin mengakuisisi ladang minyak di luar negeri. Menurutnya lebih baik melakukan explorasi di dalam negeri, karena di indonesia masih memiliki 12 cekungan yang berpotensi menghasilkan minyak.

Pertanyaannya dimana salah AHOK? Internal Pertamina saja mengatakan tidak ada yang salah mengapa di luar justru ribut menyalahkan AHOK. Buktinya, Vice President Corporate Communication PT. Pertamina, Fajriyah Usman, tidak marah terhadap Ahok.

Menurut Fajriyah, kritikan Ahok merupakan masukan bagi PT. Pertamina. "Kami menghargai pernyataan Pak BTP sebagai Komut yang memang bertugas untuk pengawasan dan memberikan arahan," jelas Fajriah seperti dilansir kompas.com, Rabu (16/9/2020).

Seharusnya mereka yang ribut itu memahami karakter AHOK memang sudah begitu cara kerjanya jika menemui ketidakberesan apalagi dilakukan dengan sengaja melakukan perbuatan korupsi, maka tidak tanggung-tanggung AHOK akan ngamuk ke publik biar punya efek jerah. Dan AHOK melakukannya, karena bisa bentuk kedongkolannya ke internal Pertamina yang melakukan langkah-langkah kebijakan tanpa sepengetahuannya.

Sekarang Ahok masuk dalam skala yang lebih luas spektrumnya yang sudah lama menjadi target pemerintahan Jokowi yang sejak awal menghendaki Pertamina jauh lebih unggul diatas dari Petronas tapi kenyataannya justru Petronas jauh diatas dari Pertamina di mana penduduk Malaysia hanya puluhan juta sedangkan Indonesia sudah mencapai 287 juta penduduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun