Tanpa berpikir panjang, sang penguji memberi pernyataan penutup, "tidak ada yang perlu direvisi" ucapnya penuh lirih, suasana mencair, "plong" beban berat mahasiswi ini sudah berkurang hingga 90%, ringan, ringan, sangat ringan dan mulailah berbinar wajahnya. "tambah beberapa teori dan ulasan, seperti ini" lanjut Novi sambil memberikan catatnnya
Hampir tidak percaya mahasiswi ini bisa mempresentasikan hasil penelitiannya dan mendapat respon baik serta ditanggapi oleh dosen pembimbing dan penguji  yang bisa menghargai orang lain, bisa memberi penghargaan. Â
Pernyataan sang dosen sangat bersahaja, pertanyaannya kira-kira dosennya baca nggak ya naskah lengkapnya ? Â jawabnya mungkin tidak membaca secara keseluruhan, namun naluri seorang dosen senantiasa menuntun kepada citra akademisi, mengetahui hal-hal mana yang harus dipertajam daan diulang ketika membaca.
Tong kosong nyaring bunyinya, itu bagi orang-orang yang memiliki pengetahuan tidak penuh atau masih banyak ruang kosong, untuk menutupi biasanya dengan banyak ulah dan keras vokalnya. Sebaliknya air diam tandanya dalam, bahwa semakin berilmu seseorang semakin santun, ibarat padi menguning siap panen dalam posisi merunduk.
Sang dosen tahu apa yang harus diangkat dan besarkan hati mahasiswa, celah-celah yang diketahui bukan untuk menumbangkan, tetapi justru ditutup dengan kesahajaan dan mengangkat harga dirinya serta mengapresiasi apa yang  sudah dilakukan mahasiswanya.
Komunikasi yang dibangun oleh Novin Wibowo dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sangat menyejukkan, mampu mengalirkan energi bagi mahasiswa yang hendak layu, lalu hidup dan menerangi.
Â