Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tiba-Tiba Aku Dambakan Gadis yang Sederhana

15 Maret 2023   13:39 Diperbarui: 15 Maret 2023   13:47 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ternyata hal yang sederhana itu  rumit untuk dipahami, betulkah ? (sumber gambar: Hamim Thohari Majdi)

Masih sepi, ruang -ruang yang ada di tempat kerja, hanya dua orang yang sudah datang, sisanya biasa datang mendekati jam kehadiran dikunci, tepat pukul 07.30 WIB.

Terbiasa mendengarkan lagu dangdut utamanya karya bang haji Rhoma Irama, selebihnya dangdut versi koplo atau campur sari. Namun hari ini, hati teringat si anak singkong yang sedang bertawar cinta dengan wanita yang menunggu balasan cintanya.

Ya itu ada dalam lagu berjudul "singkong dan keju" yang dipopulerkan oleh Arie Wibowo salah satu personel grup musik Bill and brod.

Dialog yang dituliskan dalam lagu ini sungguh menarik, dimulai dari "kau bilang cinta padaku, ku bilang pikir dulu"

CINTA YANG DIJEDA

Di tahun 1980-an lagu ini populer, tentu latar inspirasinya adalah sebuah fenomena, anak-anak muda yang lagi kasmaran, mereka usia remaja dan berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

"kau bilang cinta padaku" adalah pernyataan sang perempuan, harusnya si laki-laki langsung menjawab, ketika ada cewek cantik menawarkan cintanya, karena pada saat itu tidak lazim perempuan memulai berkata kepada kekasihnya "aku mencintaimu", biasanya seorang perempuan tersipu dalam urusan aktualisasi cintanya dan lebih banyak berucap "aku juga mencintaimu" setelah ada pernyataan dari sang lelaki "aku mencintaimu,apa kau juga mencintaiku".

Ucapan kata cinta di saat itu sangatlah sakral dan mahal. dunia sudah berbalik, sekarang kata cinta  diobral oleh anak muda, sedikit-sedikit bilang "aku mencintaimu".  Terlebih sarana  komunikasi masih sangat terbatas, bila tidak bertemu muka atau melalui surat. 

Hasrat bercinta yang ditawarkan dalam lagu "singkong dan keju" memberi makna dan pesan kepada para pemuja cinta yang sedang kasmaran, untuk menggunakan akal sadarnya, walau cinta banyak yangtidak memakai logika. Namun cinta membutuhkan logika agar tetap dalam kewarasan. 

Cinta yang dijeda adalah cinta yang dinikmati dengan penuh penghayatan agar tidak terjebak dan menjadi cinta buta, membutakan hal-hal yang baik dan menerima begitu saja ketidak beresan perilaku sang kekasih.

Andai saja anak-anak muda sekarang, mau menjeda nafas cintanya, menjeda atas jatuh hati untuk mengatakan cinta, maka ada cinta yang terhormat, cinta bermartabat, cinta yang disepakati dengan segala konsekuensi, lalu tidak ada gerutu karena sesal kemudian.

BEDA JAUH

Disadari bahwa cinta mendekatkan yang jauh dan menjadikan jauh lebih dekat. Cinta meghilangkan kasta dan tak pandang tahta. Karena "cinta soal hati"  dan "budi pekerti" yang menempel erat kepada sang kekasih.

Ada jarak yang begitu jauh dirasakan oleh sang lelaki, kekhawatiran tidak bisa menjangkau atau mendekatkan selera agar mirip walau tidak sama istilah sekarang sebelas dua belas. 

Arie Wibowo menjeda jawab pernyataan dari sang perempuan alasannya adalah "karena selera kita berbeda", sosok gadis yang menawarkan cintanya itu tidak sama selera dengannya. Bagaimana mungkin menyatukan hal yang berbeda kalau di awal pertemuan sudah tampak ada nganga yang amat, sehingga sangat sulit dirapatkan,

Hari ini anak muda banyak terserang dan menjadi BUCIN (budak cinta), karena ada perbedaan peletakan hati di antara dua insan yang sedang kasmaran. Memanfaatkan kata cinta untuk memperbudak orang yang sedang menggantungkan hati kepadanya. 

Andai saja perbedaan itu didiskusikan oleh anak-anak muda zaman now, maka akan ada  cinta yang sederajat dalam meletakkan posisi hati dan posisi diri.

Singkong dan keju tidak ingin perbedaan itu menjadi jurang cinta yang tidak bisa dilintasi, namun menjadi ancaman dan bom waktu ketika prahara cinta sedang berhembus. 

Ah... kembali terpesona dan terkesima dengan cinta yang memerlukan alasan dan tanpa perbedaan, walaupun hakiki bercinta adalah memasangkan perbedaan. Pertanyaannya "bisakah perbedaan itu menjadikan cinta semakin mesra? inilah kekhawatiran yang dipikirkan oleh Arie Wibowo sebelum memberi jawab.

CINTA TAK BUTUH GENGSI

Ketika perbedaan selera itu ditanya, jawabnya "kau bilang demi gengsi" sehingga produk luar negeri yang dipakai. Seperti yang tertuang dalam reff sebagai berikut ;

Parfummu dari Paris

Sepatumu dari Itali

Kau bilang demi gengsi

Semua serba luar negeri

Kegilaan kepada produk luar negeri menjadikan anak singkong berpikir dua kali lipat, di samping harganya yang melangit, ada hal yang terbersit adalah pengabaian produk dalam negeri, tidak suka terhadap barang atau benda yang dibuat oleh anak bangsa. ah.. mungkin kualitasnya dianggap "recehan", padahal barang-barang yang dijual oleh outlet di luar negeri adalah barang import dari negeri kita, mereka hanya bikin merk.

Padahal anak-anak orang "gedean" tidak pernah berpikir harta, tidak pernah melihat kualitas, mereka lebih suka dengan merek dan barang-barang produk luar, katanya sih "lebih bagus". 

Anak singkong tidak ingin menghambur-hamburkan keuangan semata-mata hanya gengsi, bukankah hadirnya cinta itu untuk menyenangkan hati dan menggenapkan hilangnya senyap lelaki dan perempuan. 

Cinta tidak perlu berkorban untuk hal-hal yang tidak jelas, apalagi hanya untuk sebuah "gengsi", karena mereka yang menjunjung tinggi gengsi adalah sedang mengalami gejolak hati dan merasa rendah harga diri.

Betapa banyak kejahatan yang dilakukan karena demi cinta, memenuhi apa yang dibutuhkan oleh sang kekasih, apalagi kisah cintanya seperti "cebol merindukan bulan", menjadi ATM (anjungan Tunai Mandiri) bagi sang kekasih. Maka kekasih seperti ini selalu memeras keringat sang arjuno dan senang menari di atas lukanya dan berdansa serta mandi keringat sang kekasih. 

CINTA BUKAN HURA-HURA

Bercinta bukan tentang apa yang dipakai, juga bukan  tentang apa yang dimakan, cinta itu adalah menenteramkan hati, ketika bersanding semuanya masalah serasa telah menemukan solusi, bukan malah bikin darah tinggi. Menuruti apa yang diminta sang kekasih walau[un tidak mampu.

Si anak singkong tak sanggup bila hidup ini hanya untuk hura-hura, mestinya kebahagiaan  dengan ketulusan yang lahir dari jalinan kasih mesranya, perhatikan pernyataan dalam lagu ini ;

"manakah mungkin mengikuti caramu, yang penuh hura-hura"

Tidaklah cinta sejadi bisa memaksakan kehendak dan menghanguskan kehendak sang kekasih, karena cinta adalah rangkaian dan peleburan antar  "aku" menjadi "kita" sejalan sejalin sepasang sejoli yang saling mengerti dan berjalan secara damai terlihat serasi. 

Ujung dari cinta adalah membangun rumah tangga dan dalam berumah tangga tidak bisa dijalani dengan penuh kehura-huraan. Karena dalam cinta ada penghematan, cukup sepiring berdua, dan setikar bersama. Tapi mengapa harus hura-hura.

Begitu halnya dengan jenis makanan, haruslah yang mengandung  unsur ketersediaan. Karena sepasang kekasih ketika makan tidak membutuhkan tentang apa yang dimakan, mereka lebih memaknai makan dengan sebuah pernyataan "makan dengan siapa"

Memang ada hura-hura dalam bercinta, tapi waktunya di awal, dalam rangka memikat hati. ibarat petani menebar biji, pasti ada satu atau dua yang tumbuh menjadi tanaman yang subur. Atau seperti orang memancing menebar banyak umpan pasti ada satu yang tersangkut.

Tapi anak singkong tetap tidak bisa menerima asupan gizi sang kekasih yaitu "keju". Anak singkong ingin menikmati hidup dan menyantap makanan sambil mendengar jaipong, sementara sang kekasih menyantap keju sambil berdisco.

AKU INGIN SAPARDI DJOKO DAMONO

Tiba-tiba teringat puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul "aku ingin" yang kemudian lebih terkenal dengan mencintaimu dengan sederhana. Ada kesamaan cara menikmati bercinta dengan si anak singkong. 

Tidak ada tawar menawar untuk menyamakan harga diri, tidak ada beda yang dipertajamkan, dan cinta harusnya tidak usah diucapkan secara gamblang karena mengurangi makna.

Bila sapardi Djoko Darmono  ingin mencintai dengan sederhana, maka si anak singkong ingin mendambakan gadis yang sederhana, sehingga bisa memahami keadaan materi dan mentalitasnya..

Bila dikawinkan si anak singkong dengan cinta sederhana maka akan menjadi cinta yang kokoh satu sama lain harus mampu memahami pasangannya, siap mengorbankan diri dan siap menjadi abu (bersama) begitu juga awan kemudian (hujan)

\

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun