Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Problem Finansial Pegiat Komunitas

4 Januari 2023   22:15 Diperbarui: 4 Januari 2023   22:28 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengurus harian Graha Sastra dan Budaya (Gatra) Lumajang melakukan evaluasi dan penyusunan program kerja (sumber gambar : Hamim Thohari Majdi)

Permasalahan financial ino sejatinya banyak dikeluhkan oleh anggota, namun hanya saling senggol dan ledip mata sebagai isyarat kirang setuju atau keneratan.

Pentinglah bagi anggota untuk menyuarakan aspirasinya dari pada harus putus di tengah jalan tanpa adanya keterangan yang bisa menjadi bahan berpikir pengurusnya.

INTENSITAS ATAU WAKTU

Komunitas belum banyak menjadwal atau mengagendakan kegiatannya, masih bersifat insidentil nergantung permintaan dari luar atau penyesuaian even yang diselenggarakan pihak lain. Akibatnya mempengaruhi ketertiban waktu bagi para anggotanya.

Terlebih pada komunitas yang tidak jelas fokus garapannya. Lalu mengikuti angin giat di lingkungannya.

Berkaitan dengan giat karrna ada even  sangat mudah dipahami bagi anggotanya. Namun bagi kegiatan rutin lelembagaan atau keorganisasian perlulah dibuat sessederhana mungkin danntidak terlalu sering intensitasnya.

Untuk itu bisa dilakukan merger waktu dan ruang dari beberapa giat dilaksanakan satu waktu. Halnini sangat penting untuk menarik anggota bisa aktif dan bisa mengikuti kegiatan keorganisasian 

RUANG KREASI

Sebagai hal akhir bagi komunitas yang ingin tumbuh besar dan mampu menjadian hunia nyaman bagi anggotanya, perlulah memberi ruang kreasi bagi anggotanya.

Ruang kreasi yang dibuka krannya adalah yang linier  dengan bidang garap komunitas agar semakin semarak dan berwarna.

Namun tidak boleh menutup ruang mengais rezeki dengan menggunakan komuintas sebagai "pasar" hingga tumbuh saling membutuhkan dan saling memberi, dengan demikian maka anggota akan betah menjadi bagian yang menggembirakan ruh komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun