Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pengasuhan Meniru Pola Stand Up Comedy

2 November 2022   20:38 Diperbarui: 2 November 2022   20:53 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Stand Up comedy, orang mendengarnya tentang lelucon atau lawakan. Beda dengan model lawak jaman dulu yang ditampilkan berkelompok, lucu karena keroyokan seperti Warkop DKI dan Srimulat.  

Hadirnya stand up comedy menambah segar dan harumnya dunia hiburan, di samping menghibur ada tema-tema faktual yang dihadirkan sebagai pengungkit tawa penonton. Stand up comedy berbau akademis intelek temehek-mehek.

Ketika saya menonton stand up comedy, ada hal yang mengusik, "andai semua orang tua, memiliki kompetensi sebagai komika, kira-kira, bisakah membuat suasana segar menyenangkan".

Sudah saatnya para orang tua, utamanya yang memiliki anak usia Balita, membuat kurikulum pengasuhan, berkaitan dengan materi dan strateginya, sehingga pengasuhan tidak monoton dan menjalankan rutinitas saja. Orang tua harus proaktif menyiapkan langkah-langkah pengasuhan. Selama ini banyak orang tua yang bersifat reaktif, bertindak karena tindakan anak yang tidak sesuai harapan.

Bila orang tua proaktif dalam pengasuhan, maka tidak akan tertinggal dari pengetahuan dan keterampilan sang anak. Orang tua bisa membimbing anaknya kepada hal-hal yang baik bukan  dengan cara memaksa, tetapi memberikan umpan sesuai yang dibutuhkan dan dengan cara yang menyenangkan.

Mengamati cara komika tampil, orang tua bisa memperhatikan bagaimana bisa bercerita secara sistematis dengan materi yang  berbobot dan mengandung lelucon  segar.  Dalam pikiran komika yang menjadi tujuan utama adalah membuat suasana yang meriah, maka ketika orang tua mengasuh anak dengan hati yang gembira akan membuat langkah ringan dan pikiran bisa mengembara seluas semesta.

Pola pengasuhan meniru stand up komedi adalah menggunakan pola berkomunikasi aktif, artinya orang tua harus berusaha mengajak anak berkomunikasi dua arah, orang tua tidak terlalu dominan sehingga anak menjadi hemat bicara. Ada gairah dalam berkomunikasi. Orang tua boleh melakukan penekanan kepada anak dengan tujuan utama agar anak tergerak untuk memberi respon terhadap apa yang dikatakan orang tua.

Orang tua yang memerankan diri sebagai komika serasa ringan mengemban tanggung jawab pengasuhan. Dengan meniru stand up comedy, sepertinya akan menghadirkan materi baru pengasuhan, tidak monoton  sebagaimana yang diwariskan nenek moyang seperti : kamu anaknya siapa, kalau sudah besar mau jadi apa. cita-citamu apa ya  dan lainnya..

Materi di atas bisa dilakukan pengayaan dan inovasi, misal "kalau besar jangan jadi kayak seperti bapakmu ya" atau "kamu masih kepingin seperti ayahmu kalau sudah besar", pertanyaan ini konyol dan sepertinya pelecehan dan bentuk ketidak hormatan kepada orang tua, coba kalau dilanjutkan "jangan seperti ayahmu, kamu kan hidup tidak seperti jaman ayahmu, "isih enak jamanku to" ha ha ha......

"kalau pulang jangan hanya bawa gorengan ya, jangan lupa bawa uang yang banyak".... adalah salah satu motivasi orang tua untuk bekerja lebih giat, penyampaiannya sedikit konyo; dan banyol..

kira-kira bisa kah orang tua meniru komika ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun