Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Cara Menghadapi Anak Suka Bicara Kotor

28 September 2022   21:14 Diperbarui: 28 September 2022   21:22 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mau dikatain seperti itu (sumber gambar : Hamim Thohari Majdi)

Apakah kata-kata yang diucapkan anak berasal dari kelompok dan teman bermainnya ?, bila terindikasi teman-temannya lah yang mengakibatkan perubahan bahasa sang anak, maka harus direlokasi. Dalam konteks sosial seseorang bila ingin dianggap sebagai bagian dari kelompok , maka harus mengikuti tradisi dan budaya yang telah berlaku. Jadi kata kotor kadang dijadikan alat berkomunikasi dengan komunitasnya, lalu terbawa hingga ke dalam percakapan di rumah.

Memang berat anak meninggalkan teman sepermainannya, untuk mengatasi ini anak selalu diingatkan bila ingin tetap bersama mereka. Pertama, tidak boleh lagi ikut-ikutan apa yang dikatakan mereka. Kedua, berikan batas waktu bermainnya. Ketiga, anak diminta bertanggung jawab bila melanggar.

Bila anak masih terus berbicara kotor, maka carikan tempat lain atau teman yang lain, misal mempersilahkan anak mengajak salah satu teman dekatnya main di rumah, dengan begini orang tua lebih mudah melakukan pengawasan dan lebih bisa mengenali karakter teman anaknya.

Jangan marah kalau anak bermain di rumah, bikin suasana seperti kapal pecah, namun ajaklah anak bekerja sama saling membantu, boleh bermain dan menggunakan barang yang diperlukan, namun harus dikembali dan semuanya tertata rapi seperti sedia kala.

MULAI DARI ORANG TUA

Perubahan harus dimulai dari orang tua, pilihlah kata-kata yang bisa diulang-oleh anak dan santun, buatlah suasa seperti les privat, ajak anak untuk mengeja kata baru penuh kasih dan sayang, ulangi hingga fasih dan terbiasa, lalu tambah lagi dengan kata atau kalimat lain, "misal mohon maaf ya ma", menggantikan kata "hewan" untuk menyatakan kedongkolan.

Orang-orang besar berasal dari keterampilan berbicara, karena bicara adalah identitas diri, sekuat apa kata yang digunakan itulah kekuatan jiwanya, serendah apa dipilih diksinya, segitulah harga dirinya.

Tentu ayah bunda ingin memiliki anak yang cakap mengolah kata dan bisa berbicara sopan dan tegas di muka umum, maka biasakan percakapan dengan terlebih dahulu memilih diksi yang tepat dan berbobot untuk penekanan, dengan kesyahduan ketika merajuk dan kepasrahan merendah  memohon maaf.

Manusia adalah kurang satu angka

Dengan makhluk lain bernama hewan

Fisik dan kebiasaannya sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun