Mohon tunggu...
Ha Mim
Ha Mim Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat

Sekedar menyalurkan pemikiran yang terkadang tidak menemukan salurannya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pak Jokowi, The Phenomenon

15 Februari 2024   17:13 Diperbarui: 15 Februari 2024   17:21 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Puji syukur alhamdulillah, hari pencoblosan dalam rangka Pilpres dan Pilleg sudah berlalu dengan lancar, aman, kondusif, tidak terjadi persoalan-persoalan yang harus menguras energi untuk menyelesaikannya. Rakyat Indonesia sudah semakin dewasa dan matang dalam berpolitik.

Selamat untuk seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai pernak-pernik nya, ada satu sisi yang menarik bagi saya, sisi yang memiliki nilai-nilai penting bagi kehidupan kita sebagai manusia sosial. Positif atau negatifnya, layak atau tidaknya layak untuk ditiru, tergantung persepsi masing-masing orang.

Beredar di media sosial, ungkapan yang konon kabarnya disampaikan oleh Pak Jokowi. "Jika kehadiranku tidak dihargai, maka akan kubuat menyesal dengan kepergianku". Ungkapan itu dikaitkan dengan video yang memperlihatkan rangkaian beberapa kejadian mulai dari kalimat-kalimat Ketum PDIP Megawati yang bernada mengejek atau merendahkan Pak Jokowi dalam acara partai atau bertemu secara pribadi, hingga pidato berapi-api Pak Jokowi di sebuah acara di Jogjakarta yang menyatakan bahwa sudah saatnya untuk melawan.

Terlepas apakah semua yang ada di medsos tersebut benar atau tidak, valid atau tidak, relevan atau tidak, tetapi bagi saya ada sisi menarik. Sosok Pak Jokowi yang menurut saya adalah fenomenal. 

Walaupun hasil Pilpres belum final dan secara resmi diumumkan oleh KPU, tetapi quick count yang dilakukan banyak lembaga survey yang juga diakui secara resmi oleh KPU menunjukkan bahwa kontestan no 02 berpeluang sangat besar untuk memenangkan Pilpres dalam satu putaran, karena hingga pagi hari ini, data masuk mencapai lebih dari 95%, kontestan no 02 mendapatkan suara rata-rata diatas 57-59%. 

Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, hasil penghitungan suara secara manual yang dilakukan oleh KPU biasanya tidak akan berbeda terlalu jauh dari hasil quick count.

Bila melihat hiruk pikuk proses sejak awal, tentu sulit untuk disangkal bahwa hasil ini tidak bisa dilepaskan dari sosok Pak Jokowi baik secara langsung maupun tidak langsung, secara pribadi maupun melalui berbagai instrumen yang digerakkan. Bahkan pengaruh itu terlihat sangat dominan jika kita menyimak berbagai orasi Pak Prabowo dalam berbagai rangkaian kegiatan baik dalam kapasitas sebagai Menhan maupun sebagai calon presiden saat berkampanye. Pak Prabowo selalu menyisipkan pujian-pujian atas prestasi Pak Jokowi selam memerintah, sehingga sempat membuat saya bertanya-tanya, Pak Prabowo ini sedang mengkampanyekan dirinya sendiri untuk menjadi presiden yang memiliki visi misi sendiri ataukah sedang mengkampanyekan Pak Jokowi ?

Terlihat begitu dominannya pengaruh Pak Jokowi dalam "kemenangan" kontestan no 02 ini, yang semakin menegaskan sosoknya yang fenomenal. Dan secara pribadi, saya melihat ke-fenomenal-an Pak Jokowi sejak terpilihnya beliau pada Pilpres 2014. 

Walaupun Pak Jokoei distigmakan oleh orang-orang yang merasa hebat sebagai tukang mebel yang planga plongo, ndeso, nggak ngerti apa-apa, sekedar boneka dan berbagai stempel negatif lainnya, tapi capaian Pak Jokowi mampu mementahkan itu semua. Pak Jokowi tetaplah sebagai Presiden dari sebuah negara besar, masuk ke Istana Negara untuk memimpin dan mengendalikan semua yang ada di negeri ini. Sesuatu yang tidak dapat diraih oleh orang-orang hebat yang mencemoohnya.

Tidak mempan dengan menggunakan isu planga-plongo, ndeso dan lain-lain, mereka yang merasa paling nasionalis sekaligus paling pantas masuk surga juga memberikan stigma kepada Pak Jokowi sebagai keturunan PKI, antek Cina dan sejenisnya. Bahkan aparatur negara yang seharusnya mendukung Presiden sebagai Kepala Negara pun banyak yang nyinyir dan menghujat Pak Jokowi, melalui percakapan medsos dan lain-lain. Tapi Pak Jokowi terus melangkah maju, melakukan banyak hal untuk negara, menyelesaikan 5 tahun pertama masa kepemimpinannya sebagai Presiden RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun