Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Marahlah Sayang

21 Januari 2018   13:23 Diperbarui: 21 Januari 2018   13:26 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarahan kerap muncul dalam hubungan

Bagaikan gurih nya garam dalam sayuran

Tak ada garam maka terasa hambar makanan

Tak ada kemarahan akan rindu saat perpisahan

Kemarahan memang sering datang

Di antara dua manusia yang berpasangan

Memang sering terasa menyakitkan

Perih rasanya

Bagaikan menabur garam di atas luka

Kemarahan itu hal biasa

Sering muncul dalam keseharian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun