"Kok tidak turun-turun?", dia bertanya.
Kami berikan pengertian perjalanan, kebutuhan makan, dan bagaimana kami kembali ke rumah.
"Aku lapar, mau turun, nanti naik bus lagi"
Kalimat ini membuat kami semua memutuskan untuk turun dan mengatur rute kepulangan jika kembali naik bus botol atau memilih alat transportasi lain. Diskusi dengan bahasa yang sederhana, mengajak dia berpikir tentang sebuah kondisi, merupakan sebuah pembelajaran nyata dalam mengambil keputusan. (*)
(*) hamdiyaturrohmah@gmail.com
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!