Mohon tunggu...
Hamdiyatur Rohmah
Hamdiyatur Rohmah Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya, penulis artikel di majalah LPMP Jawa Timur, Nara Sumber Radio Suara Muslim Surabaya (93.8 FM)

I am a teacher, trainer, and speaker

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Akidah dari Sang Ayah

25 Mei 2019   13:15 Diperbarui: 25 Mei 2019   13:18 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Suara Muslim

"Yusuf, sepertinya kamu akan menjadi ahli takwil mimpi. Dan simpanlah kisah yang ini (kisah 11 bulan dan matahari bersujud Q.S Yusuf : 4) dari saudara-saudaramu".

Sang ayah melihat bakat dan potensi puteranya, serta mengajarkan ada hal yang tidak bisa dibagi dengan semua orang. Karena sang ayah sangat mengenal kepribadian keluarganya. Rasa sayang kepada anak, melahirkan rasa sayang yang luar biasa anak kepada ayahnya. Sehingga Yusuf sendiri memiliki kebiasaan memanggi ayahnya," Yaa Abatii" ditafsirkan dengan "Wahai ayahku" dengan perasaan terdalam.

Dalam perjalanan kehidupannya, Yusuf memiliki dua ujian yang berat; ujian pertama dimasukkan ke dalam sumur oleh saudaranya dan menahan godaan syahwat dari siti Zulaikha. Allah SWT menunjukkan kehidupan yang gelap dan sempit saat Yusuf ada di dalam sumur, ketika ia memanggil ayahnya dan berdo'a kepada Allah SWT, Allah mengirimkan pertolongan yaitu para penggembala yang membutuhkan air, dan Yusuf bisa keluar dari sumur tersebut.

Ujian kedua, ujian syahwat adalah ujian yang lebih besar dari ujian gelap dan sempitnya sumur. Bagaimana tidak, ketika Yusuf digoda Zulaikha, sesungguhnya dalam hatinya Yusuf pun tergoda. Allah SWT menampakkan wajah ayahnya di dinding kamar, seketika itu syahwatnya turun dan ia mengingat semua pelajaran hidup yang diberikan sang ayah, ia berdo'a kepada Allah dan memohon ampun atas kelalaiannya.

Sungguh, rasa kasih sayang sang ayah dan keteladannya dalam akhlak mulia telah menjadikan soerang putera seperti Yusuf mampu mengatasi setiap persoalan hidupnya.

Ketiga, kisah pengasuhan Luqman. Luqman, sang penggembala, lelaki bertubuh pendek, hitam, dan digambarkan tidak ada istimewanya secara penampakan fisik tetapi menjadi sebuah nama surat dalam kitab suci Al-Qur'an, khusus surat Al-Luqman. Setiap ayatnya detail menceritakan dialog nasehat sang ayah kepada puteranya.


Menurut beberapa sumber, Luqman dikaruniai usia yang cukup panjang dan pernah hidup bersama di masa beberapa Nabi seperti Daud dan nabi Idris. Allah SWT memberikan hikmah pada diri Luqman, kecerdasan ilmu tanpa hikmah, maka tidak akan menyempurnakan amalannya.

Pada suatu ketika, beberapa orang yang melihat peristiwa Luqman yang selalu didengarkan oleh sekitarnya, bertanya;

"Hai, bukankah engkau adalah si penggembala itu? Apa rahasianya sehingga kamu dihormati dan didengarkan?"

"Berkata BENAR atau DIAM pada sesuatu yang tidak memiliki manfaat"

Sungguh lelaki sederhana itu mampu menjadi istimewa karena perilakunya, pemahamannya pada ajaran para nabi ia terapkan dalam hidupnya dan anak-anaknya.Pelajaran Luqmah untuk puteranya adalah; tidak menyekutukan Allash SWT (ayat 13), menghormati dan taat kepada kedua orangtua (ayat 14-15), melibatkan anak dalam ibadah dan amar ma'ruf nahi munkar (ayat 17), dan hidup sederhana (ayat 19).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun