Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Recehan

12 April 2020   09:59 Diperbarui: 12 April 2020   10:01 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu demi satu recehan | Dokumentasi Pribadi

Seratus, dua ratus. Tumpukan uang logam recehan. Seakan tak berguna. Namun di saat kekurangan, mereka sangat membantu.

Lima ratus, seribu. Bertumpuk menjadi satu. Berselipan di dalam harmoni. Sampai malam gelap sepi.

Namun saat pagi. Kumpulan koin ini membawa arti. Menambah uang belanja istri. Memperkaya 'rasa' teman makan nasi.

Susah dan senang bagai dua sisi. Saat senang, recehan seakan tak berarti. Tapi di masa susah, mereka punya nilai tinggi.

Dalam plastik hitam. Mereka bercampur baur. Menunggu saat dikeluarkan. Bermanfaat bagi sang majikan.

Recehan. Saat dalam remah-remah kecil, terlihat tak berarti. Namun, saat berkumpul menjadi satu kumpulan, mereka sangat membantu.

Recehan, selalu membantu di masa sulitku| Dokumentasi Pribadi
Recehan, selalu membantu di masa sulitku| Dokumentasi Pribadi
Samarinda, 12 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun