Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

3 Kriteria PR Ideal untuk Anak Sekolahan Saat #BelajarDiRumahSaja

1 April 2020   11:12 Diperbarui: 1 April 2020   20:07 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : www.childrenandscreens.com

Kecenderungan kebanyakan guru dan orangtua pada umumnya, lebih baik banyak PR daripada sedikit, atau tidak ada sama sekali. Anak tidak akan belajar dengan giat kalau tidak ada PR atau PR-nya cuma sedikit. 

Pertanyaannya : Apakah benar begitu? Apakah benar anak tidak akan belajar dengan giat kalau tidak ada PR? Apakah benar anak tidak akan belajar dengan giat kalau PR-nya cuma sedikit?

Saya tidak sepenuhnya sependapat, karena sudah terpampang nyata, kebanyakan orangtua yang saya lihat malah mengerjakan PR anak karena guru memberikan PR yang terlalu banyak. Sebagai contoh, saya sudah menceritakan di artikel sebelumnya kalau ada guru sekolah yang memberikan PR sampai 40 bahkan sampai 100 nomor, dan ujung-ujungnya, orangtua dan guru lesnya yang mengerjakan PR tersebut. 

Baca juga : Orangtua Mengerjakan PR Anak, Salahkah?

Menurut saya, berdasarkan pengalaman selama 20 tahun lebih sebagai guru, peserta didik yang sopan, rajin, dan berprestasi adalah karena orangtua mereka menanamkan disiplin dan nilai moral yang baik di rumah. 

Jadi bukan karena guru, sebab guru harus mengurus begitu banyak peserta didik, sehingga tidak boleh berat sebelah, tidak boleh lebih memperhatikan yang satu dan tidak mengindahkan yang lain. 

Berdasarkan pengalaman, 5 (lima) soal untuk satu mata pelajaran (mapel) di satu hari sudah lebih dari cukup dan dikumpulkan esok atau lusa. Tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak. 

Itu menurut saya. Kalau ada rekan-rekan guru yang tidak sependapat, bisa menuliskan di tulisan lain. Sah-sah saja. Karena beda orang, pasti beda pendapatnya.

Yah, kita kalkulasi saja. Semisal ada 30 murid dalam satu kelas, dan setiap murid mendapat lima soal, berarti 30 murid X 5 soal sama dengan 150 nomor. Guru harus memeriksa 150 jawaban murid!

Itu baru satu kelas! Bayangkan, kalau guru bahasa Inggris yang mengajar sembilan kelas di SD, ada berapa jawaban yang harus dia periksa? Yah, Anda sudah bisa membayangkan betapa pegalnya tangan dan penatnya kepala guru, bukan ^_^?

3. Tanggal penyerahan tugas yang realistis; tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama

"Masa guru ngasih PR pagi, lalu murid harus setor PR ke guru paling lambat sore jam 5 di hari yang sama!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun