Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pena dan Kertas Tetap Tak Tergantikan

24 November 2019   17:04 Diperbarui: 24 November 2019   17:09 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya mendapatkan banyak hal berharga berkaitan dengan To Do List dari berbagai sumber. Salah satunya adalah motivatweet. Dalam salah satu artikel di blog motivatweet yang berjudul To Do List, disebutkan bahwa menulis tugas-tugas yang ingin dilakukan pada hari bersangkutan di atas kertas sangatlah membantu untuk menyelesaikan tugas yang akan dilakukan di hari tersebut sampai tuntas.

Saya pun melakukan apa yang dianjurkan. Membeli buku kecil, dan menuliskan tiga sampai lima tugas yang akan dikerjakan di satu hari. Hasilnya? Saya bisa menyelesaikan tugas-tugas itu dan sensasi mencoret satu tugas tertentu setelah saya menyelesaikannya merupakan kesenangan yang tak terkira. 

Sampai sekarang, saya selalu melakukan kebiasaan ini. Setiap pagi, saya menuliskan target tugas yang ingin dituntaskan pada hari tersebut. Saya pun jadi fokus mengerjakan satu tugas sampai selesai, baru mengerjakan tugas yang lain. 

Setelah selesai, saya mencoret kalimat tentang tugas tersebut di buku kecil. Sensasi sudah menyelesaikan satu tugas didapat setelah mencoret daftar di buku. Saya pernah mencoba menggunakan stylus di layar smartphone, namun bagi saya, gregetnya tidak sama seperti menggunakan pena dan kertas. 

2. Ada problem, buat nyata di kertas, solusi pun didapat

Terkadang, banyak orang stres waktu mendapat masalah, merenung, melamun, dan ketika merasa tak mendapat pemecahan masalah, pada akhirnya menyerah. Muntaber. Mundur tanpa berita. 

Padahal, sebetulnya, kalau melihatnya secara obyektif, masalah bisa dipecahkan kalau terpampang 'nyata'. 

Terpampang 'nyata' dalam hal ini adalah buat nyata di atas kertas. Melamun, merana, membayangkan di angan-angan, itu semua tak akan memberikan solusi. Alih-alih solusi, menyerah atau jalan buntu yang malah didapat. 

Saya terbiasa menulis di kertas untuk memetakan problem yang saya hadapi. Apa yang menjadi sebab problem itu muncul? Siapa yang menyebabkannya? Bagaimana memecahkan masalah tersebut?

Semua hal-hal tersebut saya tuangkan secara tertulis di atas kertas. Torehan pena di atas kertas membuat 'nyata' masalah yang saya hadapi, sehingga saya bisa menelaah permasalahan secara obyektif, dan kemudian, pada akhirnya, saya bisa memperoleh solusi untuk memecahkan masalah tersebut.

Saya pernah mencoba mengetik di gawai, seperti laptop dan smartphone, namun tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan. 

Dengan pena di tangan, dan menuliskan segala problem beserta segala pernak perniknya di atas kertas, membuat pikiran saya jernih, dan bisa memandang persoalan secara holistik.

3. Tidak mudah lupa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun