Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Kala Anak Kost Menanti Listrik Menyala

7 Agustus 2019   06:37 Diperbarui: 7 Agustus 2019   07:05 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : m.rri.co.id

Ya, nasib, ya, nasib,


Nasib Anak Kooost ....

Bicara masa lalu, memang ada suka duka, pahit getir, senyum dan manyun. Apalagi, kalau pernah kost (oooh kooost ^_^).

Sebenarnya, dulu ibu saya tak setuju waktu saya ingin kost.

"Ngapain kamu kost? Kan bisa tinggal di rumah kakakmu, Sinta. Bisa hemat pengeluaran. Lagian kan kamu tahu, kakak-kakakmu gak bisa biayain kuliah dan kosmu sekalian," kata Ibu saya.

Namun, saya tetap berkehendak ingin hidup mandiri. Masa udah lulus SMA, dan udah jadi siswa Maha (ceilee, siswa Maha ^_^), masih dompleng keluarga! Apa kata dunia ^_^?

"Aku mau mandiri, Bu. Tenang aja. Aku gak bakal nyusahin kakak-kakak. Kan aku udah diterima kerja jadi guru honorer di esde, juga jadi instruktur di kursus bahasa Inggris. Ditambah lagi, ada les privat. Jadi cukuplah untuk bayar kost, SPP kuliah, dan kebutuhan hidup sehari-hari," jawabku mantap.

Keluarga pun jadi tak bisa melarang, walaupun mereka keberatan.

Lagu "Nasib Anak Kost" yang dipopulerkan oleh Padhyangan Project pada tahun 1993 seperti menjadi kenyataan dalam hidup saya. Makan nasi sama kerupuk, atau nasi sama lauk mie instan, sudah menjadi konsumsi rutin sehari-hari di tanggal-tanggal tua, mulai dari tanggal 15 ke atas.

Menyesal? Merana? Ingin kembali ke suasana nyaman rumah saudara? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun