Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

"Kalau Tidak Kuat Mental, Jangan Masuk PGSD!"

23 Juni 2019   21:19 Diperbarui: 20 April 2021   08:37 11921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa saja tiga "tidak" yang harus dihilangkan?

Kegiatan belajar-mengajar di kelas, Sekolah Dasar [Sumber Gambar: pojoksatu.id]
Kegiatan belajar-mengajar di kelas, Sekolah Dasar [Sumber Gambar: pojoksatu.id]
1. Tidak kuat mental dalam menghadapi keributan di dalam kelas

Anak-anak ribut? Sebenarnya itu hal yang biasa, lumrah. Anak-anak di usia dini cenderung aktif, tidak bisa diam, butuh aktivitas-aktivitas fisik untuk menyalurkan "energi berlebih" mereka.

Jangan memarahi anak-anak kalau mereka tidak bisa diam. Justru guru yang harus introspeksi diri, mengevaluasi diri, mengapa anak-anak itu ribut.

Apakah metode mengajarnya membosankan? Apakah cara membawakan materi ajar tidak menarik? Apakah tidak ada unsur bermain di dalam proses belajar mengajar?

Terkadang saya sendiri merasa heran dengan guru-guru esde saat ini, baik itu "angkatan tua" maupun "angkatan muda". Kebanyakan menginterpretasikan kelas yang "baik" dan "menurut" itu adalah kelas yang "tenang" dan "diam".

Akibatnya, kelas-kelas itu cenderung seperti kuburan. Tidak ada interaksi, tidak ada aktivitas yang meningkatkan daya  nalar dan kreativitas anak.

Memang tidak semua guru SD seperti itu, namun kebanyakan seperti itu. Guru memarahi peserta didik karena ribut, lalu guru menyuruh mereka diam. Metode ceramah tetap menjadi andalan waktu mengajar.

Pengalaman saya sendiri sewaktu mengajar di SD bisa dibilang kurang menggembirakan di awal mula. Kenapa? Karena saya tidak kuliah di PGSD, tapi di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, yang ditujukan untuk mengajar di jenjang SMP dan SMA/SMK.

Untungnya dengan adanya internet dan seminar, serta pelatihan mengajar, saya mendapat banyak informasi seputar dunia anak usia dini, bagaimana mendidik anak usia dini.

Hal yang menarik yang saya dapat adalah harus ada unsur V.A.K dalam proses belajar mengajar. Apa itu V.A.K?

  • "V" untuk Visual, berarti guru harus menggunakan alat peraga atau lembar kerja siswa yang bisa terlihat jelas oleh peserta didik.
  • "A" untuk Audio, berarti peserta didik mendengar suara atau paparan bunyi yang menarik perhatian mereka.
  • "K" untuk Kinestetik, berarti peserta didik melakukan kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas fisik dalam proses belajar mengajar.

Untuk peserta didik di kelas 1 SD, sebagai contoh, pada semester satu, mereka belajar angka 1 sampai 10, dan juga warna dalam bahasa Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun