"Jangan senang dulu. Kita ada tugas tapinya."
"Ya elah. Tugas lagi. Hari ini dikumpul?" komentar Joko lagi.
"Gak. Minggu depan. Nanti bapaknya kirim e-mail ke aku apa tugasnya. Ayo kita pulang," Candra lalu beranjak dari duduk dan beralih ke pintu."
"Eh, Wait a minute. Tunggu sebentar, bro. Main ngacir aja, lo," Agus tiba-tiba nyeletuk.
"Eh, What's up?" Candra berhenti dengan heran.
"Where is mine?" tanya Agus.
"Yours? There is yours," jawab Candra singkat, sambil menunjuk ke arah tengah celana, di ritsleting Agus.
"Don't be joking with me. Give mine to me."
"I am not joking. There is yours," Candra tetap menunjukkan jarinya ke arah tengah celana Agus, menunjuk ke tengah ritsleting Agus, dimana ada organ vital di belakangnya.
"Ah, sudah. Pake bahasa Indonesia aja. Pulpenku mana? Balikin."
"Oh, pulpen?" Candra cengengesan, "Lha, elu bilang 'Where is mine?'. Kukira kau nanya dimana organ vitalmu. Makanya kujawab, "There is yours," sambil mengarahkan telunjukku ke ritsleting celanamu. Coba kau bilang, "Where is my pen?" baru bener tuh, maka kujawab, "Here it is your pen."