Tak usahlah kau cemburu
Tak perlu kau curiga
Karena kaulah yang ada di hatiku selalu
Meskipun begitu, kau bukanlah yang utama
Mungkin kau bertanya, " kok plin plan. Seharusnya aku yang utama dalam hidupmu."
Tunggu dulu ....
Sabar ....
Biar kujelaskan ....
Kau bukanlah yang utama karena tiga sebab
Pertama, Kau tidak selalu ada untukku.
Kedua, Aku tidak bisa leluasa memegangmu.
Ketiga, Aku tidak mudah berkomunikasi denganmu.
Eit, jangan panas hatimu.
Jangan emosi.
Karena aku tidak selingkuh darimu.
Aku tetap setia.
Namun sosok ini memang terlebih utama dalam hidupku
Tepatnya sosok-sosok, karena lebih dari satu.
Sosok-sosok itu adalah kasur dan bantal.
Di saat tidur, dimana aku melepaskan penat setelah bekerja seharian, sang kasur dan bantal tetap setia menanti dalam sunyi
Dan di saat bangun di pagi hari, mereka berdua tetap ada bersamaku
Tentu menjadi wajar kalau merekalah pacar utamaku
Karena aku rutin bertemu dengan mereka di waktu malam dan awal pagi
Namun sewaktu kita mengikrarkan janji sehidup semati, maka engkaulah yang akan menjadi pacar utama
Yang bisa mendengar keluh kesahku dan sebaliknya
Yang mampu memberikan solusi di saat buntu pikiranku dan juga di kala kau mendapat masalah, aku ada untukmu untuk membantu memecahkan masalah
Dan menjadi penolong di hidupku dan aku pun bisa menjadi penolong bagimu
Di setiap waktu, meskipun raga kita jauh, tapi hati berpaut, melebihi kasur dan bantal tadi
Yakinlah jikalau Tuhan berkehendak
Engkau akan menjadi Pacar Utamaku
Selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H