Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar dari Ironman

8 Oktober 2016   15:43 Diperbarui: 8 Oktober 2016   16:29 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : vignette3.wikia.nocookie.net

Bagi saya pribadi, Ironman adalah film yang tak pernah membuat saya bosan.

Selain karena saya suka dengan teknologi, juga karena pesan-pesan moral yang terkandung didalam film tersebut.

Setelah menonton ironman beberapa kali, menurut pendapat saya, ada tiga pesan moral yang dapat saya tarik :-).

Pertama, Bermanfaat untuk orang lain.

Seperti yang kita lihat di awal, Tony Stark adalah multimilyuner yang hidupnya mewah dan bersenang-senang.  Bisnis yang dia geluti hanya untuk mencari keuntungan semata. Menjual senjata pemusnah demi uang, tanpa melihat imbas dari apa yang sang pembeli lakukan dengan senjata itu.

Sampai pada suatu saat, dia ditawan oleh tentara bayaran yang sebenarnya mendapat upah dari Obadiah Stane, rekan bisnisnya, untuk membunuh dirinya. Namun tentara-tentara itu malah meminta Stark untuk membuat Jericho Missile, senjata pemusnah yang sangat mengerikan daya hancurnya. 

Disitulah, Stark mulai sadar kalau selama ini dia hanya mengejar materi. Legacy, Warisan, yang ingin dia wariskan adalah kedamaian, kesejahteraan, keamanan. 

Di tempat penyanderaan itulah, dia berubah. Dia ingin bermanfaat untuk orang lain. 

Kedua, Manfaatkan apa yang ada pada diri kita. 

Saya tidak punya laptop. 

Saya jelek. 

Saya cacat. Kaki saya timpang. 

Saya sudah tua. Sudah terlambat. 

Kalimat-kalimat diatas masih akan berlanjut tanpa henti kalau saya teruskan :-). 

Tidak ada alasan! 

Jangan melumpuhkan harapan, impian yang ada di hati. 

Seandainya Anda punya dua tangan dan dua kaki lengkap, lalu Anda putus asa dan berencana untuk bunuh diri, berkacalah pada Nick Vujicic yang tidak mempunyai lengan dan kaki, namun punya semangat juang yang tinggi untuk maju (Anda googling saja untuk mengetahui siapa Nick Vujicic itu. Saya tak perlu menjelaskan disini :-) ).

Begitu juga dengan ketiadaan laptop untuk berbisnis online. 

Jangan karena alasan tidak punya komputer atau laptop sehingga menyebabkan Anda tidak bergerak untuk berbisnis online.

Pergi ke rental, sembari menabung untuk membeli laptop di kemudian hari. Itu salah satu cara.

Bisa juga dengan menggunakan smartphone. Harga smartphone yang semakin terjangkau membuat kita bisa berbisnis online dengan alat itu.

Jangan cengeng.

Saya melihat Tony Stark yang menggunakan segala perlengkapan dan suku cadang ala kadarnya di tempat dia ditawan.

Segala yang dia dapatkan sangat jauh berbeda dengan apa yang ada di bengkel keren Tony di Amrik sana.

Tidak ada teman intelektual-nya, Jarvis.

Tidak ada komputer super canggih.

Tidak ada suku cadang dan peralatan yang lengkap.

Tidak ada ….

Tidak ada ….

Tidak ada ….

Dan masih banyak sederet ‘tidak ada’ yang lain.

Namun Tony Stark tidak mengasihani diri sendiri. Dia memanfaatkan apa yang ditemui di sekitarnya. Di tengah keterbatasan, dia mendobrak mencapai kebebasan.

Dia tidak tepekur dan berpangku tangan, meratapi nasib.

Tentu Anda yang sudah pernah menonton Ironman sudah tahu bagaimana Tony Stark bertindak.

Dia kembali menggunakan pensil, kertas, dan seabrek benda-benda remeh temeh yang mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya untuk berkarya.

Mungkin Anda berkata kalau itu hanya ada di film saja. 

Saya bisa memberikan satu contoh sosok yang menginspirasi. 

Seorang penulis, Jk Rowling, yang awalnya sangat miskin, sehingga dia menulis semua Ide-ide novel Harry Potter di kertas tissue. 

Dia juga memilih kafe sebagai tempat menuangkan buah pikirannya karena kamar tempat dia tinggal sangatlah tidak nyaman untuk menumpahkan segala isi pikirannya. 

Dengan ditemani segelas kopi sembari menemani anaknya, dia menulis. 

Membaca pengalaman Rowling, saya menjadi malu. 

Saya sudah lama ingin menjadi novelis. Menelurkan karya dalam bentuk novel, seperti Sidney Sheldon atau Mira W.

Jadi setelah mengetahui bagaimana Rowling berkarya, saya pun bergiat. Tidak ada alasan bagi saya untuk menunda impian.

Waktu, sarana, prasarana, dana, semua hal itu bisa diatur, asal ada niat.

Manfaatkan apa yang ada. Lalu Action!

Ketiga, Gagal, Bangkit Kembali.

Mungkin waktu kita melihat Stark mencoba berkali-kali mesin pendorong di kaki dan tangannya supaya bisa terbang dan bagaimana dia berkali-kali gagal dan sampai pada eksperimen yang entah keberapa puluh atau ratus kali, kita tertawa.

Bagaimana sampai kepala Tony terhantam plafon bengkel ….

Bagaimana berjam-jam Tony bergelut dengan desain baju ironman yang belum oke ….

Bagaimana Tony sudah berjerih lelah menghabiskan waktu untuk membuat baju ironman supaya layak guna dan layak terbang ditemani dengan bercangkir-cangkir kopi dan kesendirian, karena tak ada seorang pun yang bisa dia percaya selain Jarvis :-).

Intinya, kegagalan tidaklah akan melemahkan komitmen kita jika kita tetap mau berjuang untuk impian kita, hasrat kita, passion kita.

Jadi, apabila kita gagal, jangan terpuruk dalam kegagalan kita.

Bangkitlah kembali.

Gagal … Bangkit kembali … Gagal … Bangkit kembali .... Gagal … Bangkit kembali ….

Sampai kegagalan itu bosan menghinggapi kita :-).

Tiga hal ini : Bermanfaat untuk orang lain; Manfaatkan apa yang ada pada diri kita; dan Gagal, Bangkit Kembali, yang bisa saya petik dari film Ironman.

Terlepas dari keberbedaan tiap orang dalam mengambil kesimpulan, pada intinya ada satu benang merah yang sama.

Benang merah itu adalah :

“Perjuangan akan menghasilkan sesuatu, meskipun pada awalnya tak terlihat hasil yang nyata.”

Samarinda, 15 September 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun