Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Lagu Kisinan dari Masdddho: Peran Badut dalam Asmara

26 Desember 2023   18:53 Diperbarui: 27 Desember 2023   20:00 2438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(SHUTTERSTOCK/Nomad_Soul) via Kompas.com

Sempat viral dan menjadi back sound konten-konten video TikTok, lagu Kisinan milik Masdddho amatlah dinikmati para netters. Lagu berbahasa Jawa ini rupanya memiliki tempat khusus di hati pemirsanya. 

Bukan hanya karena liriknya yang ringan dan menarik untuk dimengerti, tetapi apa yang dikisahkan dalam lagu tersebut rasanya related dengan kehidupan asmara anak muda kekinian.

Ternyata peminat lagu ini bukan hanya di dunia maya, tetapi sampai juga ke dunia nyata bahkan sampai ke remaja-remaja SMP. Lagu Kisinan sering diperdengarkan dan dinyanyikan di tongkrongan, bahkan didendangkan dengan ekspresi sangat menikmati dan emosional. Tampak ekspresi mereka yang kesal, nyesek dan terluka.

Jujur, saya keheranan mengapa mereka bisa begitu menikmati dan menghayati lagu ini. Secara sengaja saya tanyakan kepada remaja-remaja SMP rentang usia 13-15 tahun itu. 

Dengan santai mereka menjawab bahwa lirik-lirik lagu tersebut mewakili perasaan mereka, dan kisah semacam itu related dengan asmara remaja sekarang. Apalagi ada istilah "badut" di dalam lirik lagu tersebut, dan remaja zaman sekarang begitu banyak yang menjadi badut.

Mendengar pengakuan remaja SMP tersebut, saya coba menghayati lagi lirik lagunya. Walau tidak sempurna paham Bahasa Jawa, tapi poin-poinnya bisa dipahami. 

Dikisahkan di dalam lagu tersebut seseorang yang serius membina hubungan, bahkan telah disampaikan kepada orang-orang terdekat dan khalayak, tetapi ternyata dia hanya dijadikan badut, penghibur, dan pelampiasan semata. Pada akhirnya orang lainlah yang dipilih menjadi pasangan. Maka peran utama itu merasa kisinan (merasa malu).

Peran Badut di dalam dunia asmara

Badut dikenal sosok yang mampu memberikan hiburan dan kebahagiaan. Sosok yang lucu dengan wajah diwarnai dan hidung merah besar bak tomat. 

Rambut dan pakaian warna-warni menambah semarak kelucuannya. Tak ubahnya peran badut di dalam asmara yang perannya mampu memberikan kebahagian bagi orang yang dicintainya.

Terdapat dua peran badut di dalam dunia percintaan. Pertama peran badut yang disadari. Pada kasus ini, si badut tidak memiliki hubungan yang jelas dan tanpa ikatan kesepakatan sebagai sepasang kekasih. 

Badut dan gebetannya hanya membina kedekatan tanpa status apa-apa. Biasanya peran badut di sini sebagai teman curhat dari kisah pilu hubungan si gebetan bersama kekasihnya. Maka, tugas badut pada kasus ini adalah menjadi pendengar yang baik serta memberikan ketenangan, kenyaman dan hiburan. 

Setelah gebetannya baik-baik saja, maka dengan leluasa dan sah-sah saja untuk kembali ke kekasihnya meninggalkan badut merana. Badut merelakan semua itu sebab perasaan cinta yang dirasakannya.

Peran badut kedua adalah di mana kasusnya badut tidak menyadari kedudukannya sebagai badut. Posisi badut di sini memiliki hubungan dengan status kekasih. 

Biasanya badut di sini adalah pelarian dari terlukanya seseorang. Berkedok hubungan dengan status kekasih inilah yang membuat badut tidak menyadari kebadutannya.

Badut versi kekasih juga tetap di posisi yang bebahaya. Sebab sewaktu-waktu kekasihnya bisa saja pergi meninggalkan ketika merasa bertemu dengan orang yang cocok dan tepat dengan perasaannya. 

Semudah itu badut ditinggalkan sebab kembali ke awal, dia hanya pelarian. Tugasnya adalah menghibur seseorang yang sedang terluka dan kesakitan hatinya. Ketika telah sembuh dan menemukan orang yang sekiranya cocok, ya badut dengan mudah dilepaskan sebab tugasnya menghibur telah usai.

Sadari posisi badut sejak dini

Jika telah menyadari dan justru dengan sengaja mempertahankan posisi sebagai badut demi tetap bersama orang yang dicinta, bebrarti sudah sanggup untuk menerima konsekuensinya. Apapun risikonya harus bisa diterima. 

Posisi ini biasanya badut tidak memiliki status sebagai kekasih, sangat riskan dan rentan ditinggalkan. Perannya sebagai pelarian tanpa tulusnya perasaan.

Namun untuk seseorang yang tidak menyadari dirinya dibadutkan oleh kekasihnya sebab adanya kedok status pacaran, lekas kenali posisi badut tersebut jika tidak ingin kisinan (merasa malu) dikemudian hari. Sebab ending kisah badut umumnya tidak menyenangkan. Berikut ciri-ciri kamu dibadutkan.

  • Kamu lebih effort dalam segala hal dalam hubungan. Bisa jadi kamu juga lebih bucin sedangkan si dia santai-santai saja.
  • Kamu sengaja menyempatkan waktu untuk dia, sedangkan dia hanya ada waktu untukmu jika sempat saja.
  • Dia lebih mendominasi dalam bercerita dan berkeluh kesah, sedangkan dia tidak menjadi pendengar yang baik saat kamu gantian bercerita.
  • Kamu sibuk mengunggah apapun tentang perasaanmu kepadanya di sosial media, sedangkan dia tidak sama sekali.
  • Kamu serius membina komitmen sejak kini hingga nanti, sedangkan dia berkiblat pada kalimat ajaib "Ya udah jalani saja, lihat saja nanti ke depan bagaimana."

Jika ternyata berada di posisi sebagai badut, dan tidak menginginkan posisi itu, sebaiknya lekas pertimbangkan dan ambil keputusan yang paling tepat. Diperjelas hubungannya atau hentikan saja. Bertahan sebagai badut itu sejatinya bukan mempertahankan sebuah hubungan, tetapi hanya memperlambat perpisahan saja.

Demikian ulasan peran badut dalam sebuah lagu berjudul Kisinan yang fenomenal di tahun ini. Diambil pelajaran dari lagu yang hits itu dalam sebuah hubungan nyata. Maka, bijak-bijaklah berperan dalam sebuah hubungan demi kemaslahatan perasaan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun