Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami dan Menyusun Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

4 November 2023   19:11 Diperbarui: 4 November 2023   19:39 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(DOK. KOMPAS.com/FERGANATA INDRA RIATMOKO)

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah jenis penilaian yang menyesuaikan dengan keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21. Soal-soal pada Asesmen Kompetensi Minimum berorientasi pada kemampuan bernalar kritis menggunakan bahasa atau disebut literasi membaca dan kemampuan bernalar hitungan yang disebut numerasi.

Manfaat Assessmen Kompetensi Minimum adalah untuk meningkatkan standard pendidikan yang dibutuhkan di lapangan kerja. Selain itu juga untuk mempertahankan standar pendidikan yang sudah ada, tentunya yang sudah sesuai standar.

Jika Asesmen Kompetensi Minimum itu disusun berdasarkan kebutuhkan keterampilan abad 21, maka perlu dikenali keterampilan apa saja yang dibutuhkan di era ini. Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan murid adalah literasi dasar, literasi membaca, numerasi, iterasi sains, literasin ICT, literasi finansial, litersi budaya dan kewarganegaraan. Maka pada Asesmen Kompetensi Minimum haruslah menjawab kebutuhkan keterampilan tersebut.

Kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki oleh murid abad 21 adalah Kompetensi berpikir kritis, memiliki kreativitas, memiliki kemampuan berkomunikasi dan memiliki kemampuan berkolaborasi. Sedangkan karakteristik murid yang diharapkan adalah Kualitas karateristik memiliki rasa ingin tahu, mampu berinisiatif, memiliki kegigihan, mampu beradaptasi, memiliki jiwa kepemimpinan dan memiliki kesadaran sosial dan budaya.

Jenis Asesmen

Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas dua jenis asesmen. Dua jenis tersebut adalah Asesmen Kompetensi Minimum Nasional dan Asesmen Kompetensi Minimum Kelas.

Asesmen Kompetensi Minimum Nasional berfungsi untuk mengevaluasi. Sampel yang ikut serta dalam AKM Nasional ini adalah murid kelas 5, kelas 8 dan kelas 11. Pelaksanaan standarnya oleh pusat.

Sedangkan Asesmen Kompetensi Minimum Kelas berfungsi untuk memahami hasil belajar individu murid. Pelaksaanan AKM kelas dilakukan oleh guru di kelas pada setiap pertemuan.

AKM kelas meliputi proses pembelajaran, mengukur pemahaman dan meninjau tercapainya tujuan pembelajaran juga untuk refleksi pembelajaran dan pengajaran guru. Hasil AKM kelas dapat dijadikan patokan tindak lanjut pembelajaran berikutnya.

Terdapat beberapa tahapan dalam menyusun AKM kelas. Tahanpan tersebut meliputi  mengalisis SKL/Ki/KD/CP, menyusun kisi2, mengembangkan instrument penilaian, dan menyusun kunci skor.

Mungkin secara general orang berpikir bahwa guru sangat disibukkan dengan AKM Nasional dengan segala teknisnya. Tetapi sesungguhnya jika benar-benar menggunakan Asesmen Kompetensi Minimum di kelas, guru akan menghabiskan waktu sungguh-sungguh dalam menyusun AKM kelas. Sayangnya, banyak guru yang selalu dijadikan AKM Nasional sebagai berhelatan akbar, tanpa memprioritaskan AKM kelas yang sesungguhnya membentuk murid dalam kesehariannya yang dituntut untuk memiliki kompetensi abad 21.

Menyusun Kisi-kisi

Menyusun kisi-kisi dalah salah satu tahapan dalam menyusun AKM kelas. Kisi-kisi berguna sebagai panduan agar soal yang dibuat lebih terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Tahanpan menyusun kisi-kisi sebagai berikut:

  • Menentukan kompetensi yang akan diajukan
  • Menentukan materi
  • Menentukan indikator soal
  • Menentukan betuk dan nomor soal,

Prinsip dalam menyusun kisi-kisi AKM kelas.

  • Mewakili kurikulum uyang akan diujikan
  • Komponen jelas dan mudah dipahami
  • Dapat dibuat soalnya

Menyusun Soal AKM

Dalam menyusun soal Asesmen Kompetensi Minimum bukan hanya soal yang langsung pada sasaran pertanyaan. Tetapi dibutuhkan stimulus dalam soal-soalnya. Maka soal akan tampak lebih panjang dari soal-soal biasa. Maka dari itu sangat dianjurkan AKM itu paperless (asesmen tanpa kertas) yang artinya berbasis digital sesuai dengan tuntutan abad 21.

Isi stimulus  soal AKM harus yang menarik dan topik yang kekininian. Stimulus dapat berupa gambar, teks, infografis dan lain-lain. Bahasa yang digunakan dalam bentuk bahasa yang baik, tidak mengandung politik, kekerasan, ujaran kebencian dan pornografi.

Kriteria dalam stimulus soal AKM meliputi:

  • Memuat informasi dalam bentuk table, teks, gambar.
  • Fenomena atau kejadian nyata
  • Wacana yang sedang marak diperbincangkan

Dalam penyusunan AKM, perlu melibatkan pembelajaran abad 21 yang melibatkan teknologi, soal HOTS, komunikasi yang baik, kolaborasi, kelancaran TIK. Pembelajaran bukan hanya transfer pengetahuan tretapi mengontruksi pengetahuan. Maka guru dituntut untuk terampil mengembangkan model pembelajaran.

Perlu diingat juga terkait Level kognitif dalam AKM. Bentuk soalnya beragam dan High Order Thinking Skill (HOTS). Pada HOTS ini sering saya temui miskonsepsi pada guru. Guru hanya mengira bahwa HOTS itu soal yang sulit. Nyatanya HOTS itu bukan semata-mata sulit, tetapi memerlukan penalaran kritis murid. Seperti menuangkan pendapat, mencari sebab akibat dan lain-lain.

Kalau hanya sulit, contoh soal: Siapakah nama eyang buyut saya? Adalah soal yang satu murid pun tidak mampu menjawab sangking sulitnya. Tetapi soal ini jawabannya pasti dan tanpa memerlukan penalaran kritis. Maka soal ini tidak HOTS.

Bentuk soal Asesmen Kompetensi Minimum itu beragam dan HOTS. Bentuk-bentuknya adalah:

  • Pilihan ganda
  • Pilihan ganda kompleks
  • Menjodohkan/ benar salah
  • Isian jawaban singkat
  • Esai atau uraian.

Demikian ulasan mengenai penyusunan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Semoga dapat bermanfaat dan guru-guru Indonesia semakin berkembang seirinh zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun