Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Pentingnya Menjaga Attitude Penjual Online di Sosial Media

25 Juni 2023   20:00 Diperbarui: 27 Juni 2023   05:11 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: kompas.com (businessinsider.com) 

Attitude yang harus dimiliki para penjual produk secara online di sosial media sebenarnya tidak jauh beda dengan penjual konvesional. Antara penjual dan pembeli sama-sama harus berinteraksi. Bedanya, untuk transaksi jual beli online, interaksi penjual dan pembeli dilakukan secara virtual.

Bukan hanya karena interaksi antara penjual dan pembeli hanya dilakukan secara daring tanpa tatap muka langsung, kemudian penjual online bisa seenaknya saja dalam beretika di sosial media. Mungkin dipikirnya, toh para pembeli tidak kenal ini dan segala polah juga tidak dilihat oleh pembeli.

Ini pemikiran yang tidak dapat dibenarkan untuk seorang yang ingin sungguh-sungguh membangun usaha secara online.

Pada hakikatnya, penjual konvensional dan online sama-sama menjual produk dan butuh kepercayaan dari para pelanggan. Para pembeli juga sama-sama butuh kenyamanan ketika berinteraksi dengan penjualnya.

Berikut akan diulas tentang attitude penjual online di sosial media. Ulasan ini berdasarkan pengalaman pribadi yang sempat menjadi penjual kosmetik dan skincare online pada tahun 2016 hingga 2019 silam.

Jualan online waktu itu sebagai kerjaan sampingan yang kebetulan saya suka dunia kecantikan. Jadi, saat itu saya bekerja sebagai guru honorer dan penjual kosmetik/skincare online di salah satu sosial media.

Ilmu beretika di sesial media sebagai penjual online diperoleh dari senior yang mengajari memulai usaha. Bukan hanya soal etika, beliau juga mengajarkan tentang motivasi dan semangat bahwa jika jatuh 1000 kali, maka bangkitlah 1001 kali.

Konsistensi menawarkan produk di sosial media

Jangan malas dan jangan malu, itu kuncinya. Mengunggah produk dagangan setiap hari berfungsi untuk branding diri sebagai pedagang. Agar seluruh pemirsa dapat mengetahui dan mengingat bahwa akun kita adalah akun yang menjual produk-produk. Bisa jadi, walau unggahan tidak mampir di beranda orang lain, orang akan search akun kita jika butuh sesuatu.

Konsisten mengunggah atau menawarkan produk di sosial media juga memberi lebih banyak kemungkinan menarik pelanggan. Jadi, tidak seharusnya hanya mengikuti mood saja. Jika mood bagus, barulah berdagang, itu akan mengurangi konsistensi. Image sebagai pedagang online akan kurang lekat pada akun sosial media kita.

Tidak ketinggalan juga pengaturan pada postingan harus bersifat publik, ini berfungsi agar cakupan unggahan lebih luas lagi. Bahkan dapat dibagikan oleh orang lain jika memungkinkan. Dengan begitu akan semakin banyak pemirsa yang mengetahui dan mungkin akan tertarik pada dagangan yang diunggah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun